Menanti Realisasi Pembangunan Istana Presiden di Papua

Realisasi pembangunan dipertegas Joko Widodo saat meresmikan Jembatan Youtefa, di Kota Jayapura, Papua, Senin 29 Oktober 2019.
Tokoh adat Port Numbay, Abisai Rollo pemilik lahan untuk pembangunan istana presiden di Jayapura. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura – Usulan pembangunan istana kepresidenan di Jayapura saat pertemuan 61 tokoh Papua dan Papua Barat dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, pada 10 Oktober 2019 lalu, mendapat angin segar.

Realisasi pembangunan dipertegas Presiden Joko Widodo saat meresmikan Jembatan Youtefa, di Kota Jayapura, Papua, Senin 29 Oktober 2019. Presiden menyebut, pembangunan akan dimulai pada 2020 mendatang.

Tokoh adat Port Numbay, Abisai Rollo selaku pemilik lahan untuk istana tersebut mengakui jika lahan milik pribadinya seluas 10 hektare di Koya, Distrik Muara Tami, sudah disiapkan.

Lokasi ini dinilai strategis dan memiliki akses cepat menuju pusat Kota Jayapura melalui Jembatan Youtefa, begitu juga menuju Skouw yang merupakan perbatasan negara Papua Nugini.

"Sudah siap. Saya memberikan tanah kepada negara seluas 10 hektare untuk dibangun Istana Kepresidenan Republik Indonesia," ucap Abisai Rollo didampingi istrinya, Y Wamuar, menjawab pertanyaan Tagar, usai peresmian Jembatan Youtefa, Distrik Jayapura Selatan, Senin 28 Oktober 2019.

Abisai Rollo yang juga Ketua DPRD Kota Jayapura ini, datang dengan menggunakan ikat kepala burung Cenderawasih, pertanda dirinya sebagai tokoh adat Port Numbay (Kota Jayapura-red).

Kita orang Papua harus sadar bahwa kita benar-benar Indonesia

Menurutnya, pemberian lahan secara cuma-cuma untuk pembangunan istana itu tak lain karena dirinya sangat mengagumi sosok Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno.

"Berkenan dengan pesan Bapak Presiden pertama Soekarno, bahwa jangan tanya apa yang diberikan negara kepada kita, tetapi apa yang bisa kita berikan kepada negara," ujar Abisai seraya mengharapkan istana kepresidenan yang akan dibangun pada 2020 mendatang itu, menjadi rumah untuk penyelesaian segala persoalan masyarakat Papua.

Dengan dibangunnya istana presiden di Jayapura, pada 2020 mendatang, Abisai mengharapkan masyarakat Papua tak lagi merasa dianaktirikan oleh pemerintah pusat. Bahkan, ia menginginkan istana itu menjadi etalase untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) Papua.

"Kita orang Papua harus sadar bahwa kita benar-benar Indonesia," ujarnya.

Sebelunya, Presiden Joko Widodo beserta rombongan mengunjungi Wamena, Kabupaten Jayawijaya, untuk memantau kondisi terakhir pascakerusuhan pada 23 September 2019 lalu. Kemudian tiba di Jayapura untuk meresmikan Jembatan Youtefa, Senin 28 Oktober 2019.

Diketahui, pembangunan jembatan yang berada di Teluk Youtefa dengan anggaran Rp 1,8 triliun itu dimulai pada 2015 lalu, dan selesai pada 2019. Peletakan batu pertama serta peresmian ikon baru Papua ini juga diawaki oleh Presiden Joko Widodo.

Panjang bentang utama Jembatan Youtefa mencapai 732 meter dan menghubungkan kawasan Kota Jayapura dan Distrik Muara Tami. Lebar Jembatan Youtefa 21 meter dengan jalan panjang penghubung 10 kilometer. []

Berita terkait
Abisai Rollo Penyumbang Lahan Istana Kepresidenan Papua
Abisai Rollo, Ketua DPRD Kota Jayapura, serahkan tanah 10 hektar kepada negara sebagai lahan untuk membangun istana kepresidenan di Kota Jayapura
Tidak Ada Buzzer dari Istana Presiden
Adita tidak memungkiri banyak netizen, yang dia sebut militan, yang membentuk polarisasi untuk mendukung blok tertentu.
Tito Karnavian Laporkan Situasi Papua ke Mahfud MD
Mendagri Tito Karnavian menemui Menko Polhukam Mahfud MD untuk melaporkan situasi di Papua sekarang ini.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.