Menakar Tenaga Medis Asing Obati Corona di Indonesia

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan seandainya Indonesia membutuhkan tenaga medis dari negara-negara lain, sulit untuk mendapatkannya.
Sejumlah tenaga medis mempersiapkan pelaksanaan rapid test di Puskesmas Abadijaya, Depok, Jawa Barat, Jumat, 27 Maret 2020. (Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha/foc)

Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan seandainya Indonesia membutuhkan tenaga medis dari negara-negara lain, maka akan sulit untuk mendapatkannya. Pasalnya, seluruh dunia saat ini tengah kekurangan tenaga medis untuk merawat pasien virus corona (Covid-19).

Rahmad pun menilai seluruh negara benar-benar membutuhkan pasokan tenaga medis ekstra. Selain itu dibutuhkan pula Alat Perlindungan Diri (APD) dan ketersediaan rumah sakit yang jumlahnya tidak setara dengan korban virus corona.

Sekarang ini di negara manapun bagaimana menyelamatkan negara masing-masing.

Baca juga: Virus Corona, PDIP: Jangan Jadi Ajang Cari Panggung

"Semua bangsa di seluruh dunia tidak ada satupun yang tidak mengalami ujian kemanusiaan Covid-19. Baik itu masalah logistik, alat-alat kesehatan, tenaga kesehatan dan rumah sakit. Semua mengalami hal yang sama," kata Rahmad kepada Tagar, Selasa, 31 Maret 2020.

Dia menegaskan, tidak hanya Indonesia saja, melainkan seluruh negara saat ini sedang berjibaku melawan Covid-19 untuk menyelamatkan negara dan masyarakatnya dari krisis global.

"Sekarang ini di negara manapun bagaimana menyelamatkan negara masing-masing. Sama saya kira," ujarnya.

Oleh sebab itu, kata dia, negara manapun di dunia tidak akan bersedia memberikan tenaga medis untuk membantu Indonesia bangkit dari darurat Covid-19.

"Makanya terkait dengan wacana itu, kalau ada kenapa tidak? Tetapi tidak ada yang akan mau menyerahkan tenaga medisnya, sementara mereka juga membutuhkan karena kekurangan. Sama dengan kita," kata dia.

Menurutnya, saat ini langkah yang paling memungkinkan adalah memberikan semangat kepada pemerintah. Kemudian, hal yang tak kalah penting adalah dukungan kepada tenaga medis melalui distribusi APD.

"Kita support garda terdepan terkait dengan tenaga medis kita yang kekurangan APD ini. Dalam kekurangan APD ini, pemerintah harus cepat tanggap untuk segera memenuhi. Walaupun sekarang sudah berproses," ucapnya.

Baca juga: NasDem: Hentikan Keluar Masuk Manusia di Jabodetabek

Selain itu, belasan ribu relawan mahasiswa yang turut membantu memerangi Covid-19 di Wisma Atlet, kata dia, harus diperhatikan juga. Sebab, hal tersebut dapat menjadi pelecut perjuangan yang pada nantinya bisa memperbanyak jumlah relawan.

"Justru itu yang harus kita kedepankan dan bergotong royong. Kepada seluruh anak muda bangsa yang berlomba-lomba untuk bersama-sama memerangi dan bergandengan tangan dengan dibuka pemerintah adanya relawan," ujar Rahmad.

Anggota Fraksi PDIP ini menambahkan, mahasiswa, perawat, dan bidan serta dokter yang saat ini masih kuliah, juga diharapkan ikut membantu penanganan Covid-19.

"Ayo sama-sama memerangi dengan menjadi relawan. Dan pemerintah akan menanggung kok untuk biaya-biaya hidup dan yang lainnya," kata dia.

Selain mengedepankan agar pasokan APD mencukupi untuk membantu tenaga medis, konsistensi masyarakat untuk menjalankan social distancing dan physical distancing sangat diharapkan Rahmad.

"Paling penting saya kira adalah konsistensi dari masyarakat untuk menjalankan protokol yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah. Ikuti saja itu, social distancing. Kalau enggak ya sama saja akan menimbulkan gelombang yang membuat masuk ke rumah sakit menjadi banyak," ucapnya.

Dia menjelaskan, menggaungkan hal itu kepada masyarakat sangatlah penting, agar semua dapat mengerti kondisi yang terjadi saat ini di Tanah Air.

"Kita gaungkan, edukasi dan kita kampanyekan kepada masyarakat, bahwa begitu pentingnya kepribadian masing-masing untuk tertib dan disiplin. Berlatih dengan kondisi seperti ini ya harus tertib. Kalau tidak terlalu penting ya di rumah, kalau ada keperluan logistik juga harus dengan jaga jarak," ujar Rahmad Handoyo. []

Berita terkait
Jokowi Proses Pemulangan Bejibun WNI dari Malaysia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan kepulangan WNI puluh ribuan WNI yang bekerja di Malaysia.
Jokowi Serius Bendung Imported Case Virus Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia memiliki tantangan untuk menghentikan imported case virus corona (Covid-19).
Tangani Corona, Warga AS Pilih Jokowi Daripada Trump
Jagat Media Sosial dikejutkan dengan kicauan seorang warga negara Amerika Serikat (AS) bernama James Guild di Twitter.