Memimpin dengan Cipta, Rasa dan Karsa di Sleman

Pasangan calon Kustini Sri Purnomo - Danang Maharsa mendapat nomor urut 3 pada Pilkada Sleman. Pasangan ini bangga dan bersyukur. Mengapa?
Relawan memasang spanduk pasangan calon Kustini - Danang di depan rumahnya. (Foto: Istimewa)

Sleman - Komisi Pemilihan Umum Sleman sudah mengundi nomor urut bagi pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan berkontestasi dalam Pilkada 2020 mendatang. Ketiga pasang calon berbangga dengan nomor urut yang didapatkan. Ada makna di balik nomor yanng didapatkan itu.

Seperti pasangan calon Kustini Sri Purnomo - Danang Maharsa yang mendapat nomor urut tiga. Pasangan calon ini bangga dan bersyukur dengan nomor urut tiga. Rasa syukur itu tertuang dalam tim pemenangan #kustinidanang.

"Alhamdulillah... Pada rapat pleno terbuka pengundian nomor urut yang dilaksanakan kemarin, KPU Kabupaten Sleman menetapkan pasangan Kustini Sri Purnomo - Danang Maharsa mendapat nomor urut tiga. ⁣⁣Angka "3" dapat mewakili banyak hal, salah satunya adalah manusia butuh 3 modal untuk hidup yaitu cipta, rasa dan karsa yang selanjutnya akan diimplementasikan dalam membangun Kabupaten Sleman dengan 3 prinsip yaitu: jujur, kreatif dan solutif".

Menurut Kustini, berjuang untuk membangun Indonesia dapat dimulai dari memperjuangkan dan memberikan yang terbaik di daerah masing-masing. "Bagi Kustini Sri Purnomo dan Danang Maharsa, Sleman bukan hanya sekedar wilayah tetapi medan perjuangan tempat kami memperjuangkan seluruh masyarakat kabupaten ini. Kami mempunyai tujuan untuk mewujudkan masyarakat Sleman yang cerdas, sejahtera, berdaya saing, menghargai perbedaan, dan memiliki jiwa gotong royong," ungkapnya.

Tidak heran, dalam Pilkada 2020 ini, pasangan ini mengusung Sesarengan Mbangun Sleman (Bersama Membangun Sleman Sembada) sebagaai tagline untuk memenangkan rakyat Sembada. Semua pihak perlu bergandengan tangan berjuang bersama tanpa membedakan apa pun demi kebaikan dan kemajuan Sleman.

Kustini - Danang di SlemanPasangan calon bupati dan wakil bupati Kustini - Danang menunjukkan nomor urut tiga kepada publik. (Foto: Istimewa)

Dalam membangun daerah, perlu melibatkan perempuan karena perannya sangat strategis. Kaum hawa harus menjadi subjek pembangunan dalam membawa daerah lebih baik. Sudah banyak contoh perempuan menjadi pemimpin, dan hasilnya juga banyak yang menggembirakan.

Baca Juga:

Di Kabupaten Sleman, sejak 1945 sampai sekarang belum ada bupati dari kaum wanita. Kustini Sri Purnomo menulis pesan tentang posisi strategis wanita sebagai pemimpin yang dibagikan di Facebook #kustinidanang. Berikut pesannya:

"Hallo sahabat Kustini - Danang 

Sejak tahun 1945 sampai sekarang Kabupaten Sleman belum pernah dipimpin kaum perempuan lho.Dari segi kuantitas, saat ini di Kabupaten Sleman kurang lebih 50 persen dari jumlah penduduk Sleman merupakan wanita. Sedangkan dari segi kualitas, wanita tidak kalah bersaing. Hal tersebut dapat dilihat dari eksistensi wanita dalam pembangunan di Kabupaten Sleman. Semoga Ibu Kustini Sri Purnomo bisa menjadi "Pemimpin Perempuan" pertama di Kabupaten Sleman".

Lebih lanjut Kustini Sri Purnomo - Danang Maharsa mendukung gelaran Pilkada Sleman berlangsung damai. Pihaknya ikut serta dalam Deklarasi Damai yang dilaksanakan pada Kamis, 10 September 2020 di Polres Sleman. Ada empat poin deklarasi, yakni mewujudkan Pilkada adil dan jujur, demi mewujudkan demokrasi berdasarkan Pancasila dan UU 45. Menolak segala bentuk politik uang, politisasi sara, politik identitas dan hoaks dalam Pilkada 2020. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap tahapan Pilkada serta menciptakan Pilkada yang aman, damai dan sehat.

Baca Juga:

Pada poin yang terakhir di atas, Kustini - Danang bersikap bahwa gelaran Pilkada Serentak 9 Desember 2020 di tengah pandemi perlu disikapi dengan bijak. Saat ini, sangat penting bagi semua pemangku kepentingan kepemiluan baik penyelenggara pemilu, masyarakat sipil, pemerintah, partai politik, dan peserta pilkada bergandengan tangan, bersama-sama melindungi kesehatan publik sekaligus menjaga demokrasi.

Di sela Deklarasi Damai, paslon Kustini Danang ikut mendukung program Sleman Bermasker yakni Gerakan 3M 1T (Menggunakan masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan Tidak berkerumun). "Pilkada yang demokratis, aman dan sehat mari kita wujudkan bersama-sama Kustini - Danang tidak berharap bahwa dari pelaksanaan tahapan Pilkada ini ada klaster baru penyebaran Covid-19," ungkapnya.

Baca Juga:

Menurut Kustini, saat ini proses Pilkada telah memasuki masa pemeriksaan dan verifikasi oleh KPU Sleman, dan ke depan apabila masyarakat tidak mengindahkan tentang Protokol Kesehatan besar kemungkinan akan muncul klaster baru. Pihaknya tidak henti-hentinya mengajak mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sleman untuk benar-benar mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan di setiap aktivitas.

Sesarengan mbangun sleman pun bisa dilaksanakan secara bersama-sama dengan penuh kesadaran untuk melaksanakan protokol kesehatan. "Saat itu pula dibagikan masker gratis kepada masyarakat pengguna jalan sebagai salah satu bagian dari gerakan Sleman Bermasker," ungkapnya. []

Berita terkait
Resmi, Pilkada 2020 Sleman Diikuti Tiga Pasangan Calon
KPU secara resmi menetapkan tiga pasangan calon sebagai peserta Pilkada Sleman, 23 September 2020. Pilkada serentak akan digelar 9 Desember 2020.
Manuver Parpol Minim Jelang Pilkada Sleman
Pilkada Sleman sudah dekat. Namun partai politik masih adem ayem, masih saling lirak-lirik mencari koalisi dan mengusung pasangan calon. Kenapa?
Bawaslu: Turunkan Peraga Kampanye Pilkada Sleman
Bawaslu Sleman meminta peraga kampanye yang sudah terpasang diturunkan secara mandiri karena merupakan kampane di luar jadwal.