Jakarta - Berinvestasi itu penting karena investasi mengajarkan bagaimana Anda bertanggung jawab atas keamanan finansial Anda. Dalam berinvestasi anda akan menyiapkan kebutuhan yang bersifat jangka panjang dan memiliki risiko yang lebih tinggi.
Meskipun berinvestasi memiliki banyak keuntungan, ada juga beberapa kerugian dalam berinvestasi.
Tidak ada yang namanya total investasi bebas dari risiko dan selalu ada risiko kerugian dari investasi yang dimiliki.
Bahkan surat berharga pemerintah yang dianggap sebagai jenis investasi paling aman tidak sepenuhnya bebas risiko. Pemerintah dapat gagal membayar utang mereka dan ada banyak contoh default seperti itu dalam sejarah modern.
Berinvestasi membutuhkan pengetahuan khusus tentang keuangan dan berbagai jenis kelas aset. Pengalaman juga sangat penting dalam berinvestasi, karena investor yang telah melihat sejumlah siklus ekonomi, secara umum, dapat menavigasi berbagai jenis situasi dengan lebih baik daripada investor pemula.
Karena kebanyakan individu tidak memiliki pelatihan di bidang keuangan, mereka mungkin memerlukan bantuan penasihat keuangan.
Memilih penasihat keuangan yang tepat adalah tugas yang sulit karena potensi konflik kepentingan tentang bagaimana mereka dibayar. Salah satu alasan utama banyak investor DIY menjauh dari reksa dana.
Berinvestasi sangat erat kaitannya dengan risiko yang merupakan indikator pengembalian yang diharapkan dari berinvestasi dalam aset. Umumnya, semakin tinggi risiko suatu aset, semakin tinggi pengembalian yang diharapkan oleh investor.
Misalnya, risiko dari berinvestasi dalam saham umumnya lebih tinggi daripada obligasi sehingga ekspektasi pengembalian juga lebih tinggi dari saham daripada obligasi.[]
(Fiona Renatami)
Baca Juga:
- Lebih Baik Mana, Investasi Langsung Atau Tidak Langsung?
- 3 Cara Menginvestasikan Uang bagi Pemula
- Ingin Cuan? Contoh Tips Investasi Saham ala Lo Kheng Hong
- Menabung dan Investasi, Mana yang Lebih Penting?