Ruteng - KPUD Kabupaten Manggarai selenggarakan debat kandidat calon kepala daerah (Cakada) Manggarai di Aula MCC Ruteng, Manggarai NTT, Sabtu 14 November 2020. Ketua KPU Manggarai Thomas Aquino Hartono mengatakan debat kandidat merupakan salah satu metode kampanye yang diselenggarakan oleh KPUD Kabupaten Manggarai.
Menurutnya, debat seperti ini juga sebagai bentuk edukasi dan pendidikan politik untuk masyarakat khususnya pemilih milenial dalam menentukan pilihan.
Saat debat berlangsung, pasangan Deno Kamelus-Victor Madur (Deno-Madur) dan pasangan Herybertus Nabit-Herobertus Ngabut masing-masing paparkan visi misi.
Pasangan Deno-Madur Mendapat kesempatan pertama, menurut mereka Kabupaten Manggarai telah mengalami kemajuan selama mereka memimpin.
Maju itu artinya bahwa pembangunan daerah ini dimulai dari titik dimana pemerintah sebelumnya berakhir, baik kuantitas maupun kualitas pembangunan semua sektor.
Deno mengkalaim, visi dan misi itu dibangun berdasarkan suatu pemahaman bahwa Manggarai sudah maju. Menurutnya, yang pasti hampir semua sektor pembangunan di Kabupaten Manggarai telah berarti.
Baca juga:
- Final, Ini Jumlah DPT Pilkada Manggarai 2020
- HUT Partai Golkar, Yoakhim Optimis Menang Pilkada Manggarai
- Alasan Chris Rotok Dukung Hery-Heri di Pilkada Manggarai
- Hasil Pengundian Nomor Urut Pilkada Manggarai Barat
Ia mencotohkan kemajuan di bidang kelistrikan yang kini elektrifikasi capai 97 persen, itu dinilai mengalami peningkatan karena saat awal memimpin pada tahun 2016 lalu hanya 56 persen elektrifikasi, saat ini sudah 97 persen. Sementara angka kemiskinan dari 74 ribu kini menurun menjadi 60 ribu penduduk miskin.
Menurut Deno, tentu agak berbeda ketika melaksanakan program kegiatan dalam situasi normal dan saat pandemi Covid-19. Seperti tahun 2020 misalnya bagaimana, harus melakukan refocusing anggaran temasuk program kegiatan.
Pasangan Deno Madur mengusung Visi "Manggarai yang maju, berkualitas, makmur, sejahtera merata, berbasis gotong royong dan diridhoi Tuhan Yang Maha Kuasa".
"Maju itu artinya bahwa pembangunan daerah ini dimulai dari titik dimana pemerintah sebelumnya berakhir, baik kuantitas maupun kualitas pembangunan semua sektor," kata Deno Kamelus saat debat berlangsung.
Berkualitas artinya berhubungan dengan tingkat, taraf dan derajad mutu dari stiap proses perencanaan, pelaksanaan, hasil dan dampak setiap pembangunan yang menunjukan mutu yang baik dan bermanfaat.
Makmur artinya berhubungan dengan semua indikator kesejahteraan, kemakmuran. Sedangkan kesejahteraan berhubungan dengan indikator prosperity.
Adapun misi yang mereka tawarkan yakni, Pertama, berupaya untuk terwujudnya sumber daya manusia dan tata kelola pemerintahan yang berkualitas dan berdaya saing.
Kedua, berupaya untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dengan menciptakan lapangan kerja seluas mungkin dan meningkatkan pendapatan petani melalui pengoptimalisasi semua sumber daya pertanian dengan pendekatan terintegrasi.
Ketiga, memajukan derajat kesehatan masyarakat yang berkualitas dan merata. Menurut pasangan Deno Madur, di bidang kesehatan tidak hanya membicarakan tentang kesehatan saja, tetapi kesehatan dengan penekanan yang berkualitas dan merata.
"Oleh karena itu, pembangunan-pembangunan di sektor kesehatan termasuk sarana-prasarana dan seterusnya merupakan bagian dari upaya menuju ke sana" katanya.
Keempat, terwujudnya kuantitas dan kualitas infrastruktur yang merata dan berkelanjutan untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.
Kelima, mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan.
Setelah itu, pasangan Hery-Heri diberikan kesempatan oleh moderator untuk memaparkan Visi Misi.
"Menurut pandangan kami, pembangunan selama lima tahun ini mengalamai stagnasi bahkan mengalami kemunduran. Bisa dilihat dari kondisi infrastruktur kita dari 2016 sampai 2019 baru ada 108 Km yang diperbaiki dari 798 Km yang rusak," kata Hery Nabit diawal pemaparan.
Menurut Hery, infrastruktur merupakan suatu hal yang penting bagi pembangunan ekonomi yang berkeadilan, merata dan berkualitas. Sementara untuk bidang pendidikan, pasangan Hery-Heri mengaku prihatin karena untuk tingkat SMP lima tahun terakhir, mutu kelulusan di Kabupaten Manggarai masih menempati urutan terendah.
Dikatakan, Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga pada ekonomi masyarakat juga pada pendapatan Negara terutama pada pendapatan daerah.
Atas dasar itu pasangan Hery-Heri mengusung Visi "Manggarai yang Maju, Adil dan Berdaya Saing. Bolek Loke Baca Tara, Tela Galang Peang Kete Api One"
Menurut pandangan kami, pembangunan selama lima tahun ini mengalamai stagnasi bahkan mengalami kemunduran.
Manggarai yang maju artinya Manggarai yang terus bergerak namun dengan spirit dan dinamika perubahan secara terus menerus menuju pada suatu yang lebih baik.
Adil artinya, pembangunan yang diselenggarakan yang merupakan usaha bersama itu berdampak merata pada semua lapisan masyarakat, semua golongan, kelompok, semua wilayah tanpa dikriminasi dan disparitas baik antar wilayah, antar kelompok pendapatan maupun antar golongan.
Kemudian Berdaya saing artinya kemampuan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM), barang dan jasa yang memenuhi standar lokal, standar nasional dan global atau internasional dengan mengoptimalkan sumber daya alam, manusia dan budaya Manggarai untuk kemudian meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja masyarakat Manggarai.
Sementara Istilah Kete api one, tela galang peang artinya kecukupan sandang, papan dan pangan untuk seluruh masyarakat Manggarai.
Sementara Misi pasangan Hery-Heri yakni, pertama, Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia seperti peningkatan mutu dan peneuhan sarana atau prasana pendidikan dan peeningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan kesehatan.
Kedua, Meningkatkan Perekonomian Masyarakat meliputi bidang pertanian dan perkebunan, bidang perikanan, bidang pertanian, bidang pariwisata, bidang Koperasi, UKM dan ekonomi kreatif.
Selain itu juga bidang perindustrian dan perdagagan, perhubungan dan transportasi, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan pedesaan dan perkotaan, bidang infrastruktur.
Ketiga, Meningkatkan Mutu Lingkungan Hidup dengan cara mengembangkan managemen pengolahan sampah terpadu dan partisipatif menuju kabupaten Manggarai bersih.
"Semua itu bisa berjalan dengan ditentukan oleh tiga hal penting yaitu SDM yang digerakan oleh mesin birokrasi, uang dan harus dibungkus dengan aturan. Maka untuk mengalirkan pelayanan yang prima, maka profesionalisme ASN harus dipertaruhkan. Penempatan orang yang hebat pada tempatnya akan melahirkan kesejahteraan dan kebaikan bagi masyarakat," kata Heri Ngabut. []