Megawati di Belakang Ahok Mantap Berseragam PDIP

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di belakang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berseragam PDIP.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Foto: Antara)

Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok sempat gamang ketika ingin berseragam PDI Perjuangan (PDIP). Namun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akhirnya memantapkan langkahnya menjadi kader partai berlambang banteng tersebut.

Sampai Bu Megawati, beliau menjawab 'enggak, Pak Ahok ini simbol nasionalis, aset ini'.

Ahok mengatakan dirinya sempat bingung bila menjadi kader PDIP, maka suara partainya dapat tergerus lantaran predikat yang telah disandangnya hingga sempat ditahan di Mako Brimob, Depok.

"Makanya saya katakan kalau saya masuk partai bisa nambah suara nah saya akan masuk. Tapi itupun beberapa tahun lalu saya merasa bahwa saya ini menurunkan suara. Sampai Bu Megawati, beliau menjawab 'enggak, Pak Ahok ini simbol nasionalis, aset ini'," kata Ahok dalam acara peluncuran buku Panggil Saya BTP di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Selatan, Senin, 17 Februari 2020.

Dalam kesempatan itu juga Ahok mengatakan keyakinannya muncul menjadi kader PDIP lantaran melihat dinamika selepas Pemilihan Presiden 2019. Menurut Ahok, Indonesia membutuhkan partai nasionalis untuk menghadapi perbedaan.

"Dalam kondisi negara terbelah seperti ini diperlukan partai nasionalis yang kuat. Saya memimpikan bahwa PDI Perjuangan bisa diatas 33 persen supaya kuat di parlemen," katanya.

Buku AhokBasuki Tjahaja Purnama hadir dalam acara peluncuran buku berjudul "Panggil Saya BTP" dalam acara Ngobrol Tempo pada Senin, 17 Februari 2020. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Sebelum bergabung ke PDIP pada 8 Februari 2019, Ahok juga sempat berdiskusi dengan wakilnya ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.

"Makanya saya katakan bahwa partai nasionalis tidak boleh berhenti, makanya saya diskusi dengan mas Djarot situasi kita ini begitu," ujarnya.

Terkait anggapan eks narapidana yang disandangnya, Ahok menyebutkan sejumlah kader dari semua partai di Indonesia tak dapat dipungkiri pernah terjerembab dalam masalah hukum. Namun, dia memastikan kehadirannya di PDIP tak membuat tingkat keterpilihan partainya menjadi merosot.

"Semua partai ada yang masuk penjara, partai baru bisa ngomong gede, masuk di dalam (sistem) juga belum tentu teruji, tapi yang penting mereka akan menggerogoti PDIP," ucap dia.

Ahok resmi menjadi kader PDIP ketika diumumkan di Kantor DPD PDIP Bali pada 8 Februari 2019. Sebelum menjadi kader banteng, Ahok sudah beberapa kali bergabung dengan partai politik, di antaranya Partai Perhimpunan Indonesia Baru (2004-2008), Partai Golkar (2008-2012), dan Partai Gerindra (2012-2014).

Selanjutnya pada 2014, Ahok keluar dari Gerindra dan memilih jalur independen atau tanpa partai selama menjabat Gubernur DKI Jakarta menggantikan posisi Joko Widodo yang terpilih menjadi Presiden 2014-2019. []

Berita terkait
Ahok Ungkap Sisi Muram Cerai dengan Veronica Tan
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak menutupi soal perceraiannya dengan Veronica Tan, membuatnya stres.
Ahok Sempat Melarat Usai Cerai dengan Veronica Tan
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku sempat hidup melarat usai dipenjara dan bercerai dengan Veronica Tan.
Ketua DPRD DKI Minta Anies Baswedan Belajar ke Ahok
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belajar ke pendahulunya, Ahok.
0
Vonis Bebas WN Malaysia Majikan Adelina Lisao Lukai Keadilan
Kemenlu katakan putusan Mahkamah Persekutuan Malaysia bebaskan terdakwa Ambika, majikan Adelina Lisao, mengecewakan dan lukai rasa keadilan