Megawati dan Jokowi Dituduh PKI karena Ribka Tjiptaning?

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai narasi tudingan Megawati dan Jokowi bagian dari PKI, asalnya dari Ribka Tjiptaning.
Anggota Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning, disebut-sebut turut berperan membuat stigma PKI melekat pada PDIP, Presiden Jokowi, dan Megawati Soekarnoputri. (Foto:Bisnis.com)

Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Jakarta, Ujang Komarudin menyatakan, terdapat beberapa kerugian atas mencuatnya tuduhan yang dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang disebut menjadi bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Hal ini sempat dikeluhkan oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, hingga dirinya merasa kesal dengan pihak-pihak yang kerap mendiskreditkan partainya serta Presiden Jokowi.

Bisa saja tuduhan itu muncul karena PDIP dianggap banyak mengakomodir anak keturunan PKI. Seperti Ribka Tjiptaning.

Menurut Ujang, tudingan liar itu sangat berbahaya untuk jangka panjang, karena berpotensi memecah belah bangsa dan negara.

Baca juga:  Presiden Jokowi Dicap PKI, Megawati: Rusaknya Republik Ini

"Tak boleh publik asal tuduh. Ini berbahaya. Bisa memecah-belah masyarakat dan bangsa. Tuduhan bisa mengarah ke fitnah jika tak terbukti dan tuduhan itu cara keji dalam politik untuk membusuk-busuki pihak lawan," kata Ujang kepada Tagar, Jumat, 30 Oktober 2020.

Direktur Indonesia Political Review (IPR) itu menengarai, partai banteng moncong putih dituding jadi bagian dari PKI lantaran mengakomodir anak keturunan partai terlarang tersebut menjadi kader PDIP.

"Bisa saja tuduhan itu muncul karena PDIP dianggap banyak mengakomodir anak keturunan PKI. Seperti Ribka Tjiptaning kader PDIP merasa bangga membuat buku berjudul aku bangga jadi anak PKI," ucapnya.

Ujang menduga, tuduhan itu sengaja digulirkan lawan-lawan politik PDIP yang sengaja ingin mengambil keuntungan. 

"Yang menuduh kemungkinan lawan-lawan politik Megawati. Kerugiannya seolah-olah PDIP menjadi tempat berlindung bagi eks PKI dan keturunannya. Padahal PDIP partai nasionalis," kata Ujang.

Baca juga: Gatot Nurmantyo Hendak Tiru Kejayaan Soeharto Pakai Isu PKI

Megawati-JokowiKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo usai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Jakarta, Jumat 10 Januari 2020). (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra/wsj/pri).

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri merasa kesal dengan pihak-pihak yang kerap mendiskreditkan, menuduh Presiden Joko Widodo atau Jokowi bagian dari PKI.

Dia menekankan, Presiden Jokowi merupakan presiden pilihan rakyat, memenangkan kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019, dengan mengalahkan Prabowo Subianto, yang dalam kabinet ini dipercaya menduduki pos Menteri Pertahanan RI.

"Terus Pak Jokowi pilihan rakyat langsung loh, kecuali tidak langsung, kemungkinan. Ini rakyat langsung loh dua kali (pemilu). Kita pengusungnya," kata Megawati, dikutip Tagar dari kanal YouTube KOMPASTV, Jumat, 30 Oktober 2020.

"Nah mau lagi (Jokowi) dibilang PKI. Katanya turunan bapak-ibunya enggak jelas. Bayangkan, Presiden RI. Apakah akan begini, di abad akan datang akan begini, rusaknya republik, kita kurang apa?" ujar dia lagi.

Menurut Mega, saat ini sudah tidak relevan membahas persoalan PKI. Dia pun menantang pihak-pihak itu untuk membuktikan tudingannya. Sebab, apabila dibiarkan berlarut-larut, maka rakyatlah yang menjadi korban.

Presiden ke-5 RI itu merasa sudah saatnya mengambil sikap, karena ia juga merasa dirugikan, kerap dituduh bagian dari PKI.

"Ngapain orang masih ngomongin zaman segini PKI, PKI. Buktikan dong, ada aturannya. Jangan hanya untuk membohongi rakyat. Lama-lama saya kesal. Jadi saya nanya, ini viral apa ndak? Viral, oke saya yang ngomong ini, nanti kalian lihat kalau saya di-bully lawan. Loh masa Presiden ke-5 Republik Indonesia dibilang PKI," ucap Megawati. []

Berita terkait
Markas Dirusak Aktivis Diciduk, Fadli Zon: PII Paling Dibenci PKI
Menanggapi sekretariat dirusak, aktivis PII dan GPII diciduk polisi, Fadli Zon mengatakan kedua organisasi itu dulu sangat dibenci oleh PKI.
Dicopot Karena Isu PKI, Moeldoko ke Gatot: Jangan Berlebihan
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko meminta Gatot Nurmantyo untuk tidak berlebihan menebar ketakutan ke masyarakat soal PKI.
Survei SMRC: 14 Persen Warga Indonesia Percaya Kebangkitan PKI
Lembaga survei nasional SMRC merilis hasil penelitian yang menyebutkan ada 14 persen warga Indonesia yang percaya isu kebangkitan PKI.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura