TAGAR.id, Jakarta - Satu di antara stigma - cap kurang baik - yang dilekatkan pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP adalah partai politik yang kurang islami. Hal ini disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Gerah dengan anggapan itu menjadi satu di antara alasan Megawati membangun masjid untuk partainya. Masjid diberi nama dengan nama suaminya, Masjid At-Taufiq.
PDIP sering sekali orang berpikir sepertinya kurang Islami ya.
Suami Megawati bernama Muhammad Taufiq Kiemas, lahir 31 Desember 1942, meninggal 8 Juni 2013.
Masjid At-Taufiq diresmikan Presiden Joko Widodo bertepatan dengan tanggal wafat Taufiq Kiemas, 8 Juni 2022.
BACA JUGA: Melihat Kharisma PDIP Setelah Megawati Tidak Memimpin
Lokasi Masjid At-Taufiq di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Di sini pada hari peresmian, Megawati mengatakan kepada wartawan, "PDIP sering sekali orang berpikir sepertinya kurang Islami ya. Jadi, keluarga menyumbangkan masjid ini buat partai supaya juga bisa dikelola dengan baik."
Selain itu, kata Megawati, Masjid At-Taufiq dibangun untuk mengenang suaminya. Desain masjid juga mengadaptasi budaya Palembang, kampung halaman Taufiq Kiemas.
Megawati menyebutnya dengan desain khas Indonesia. Ia ingin rumah ibadah tetap dipadukan dengan nilai-nilai keindonesiaan.
BACA JUGA Megawati: Out Jika Enggan Jadi Petugas Partai PDIP
Sebelum memutuskan desain itu, kata Megawati, ia telah berkonsultasi dengan banyak pihak yang berkompeten.
"Banyak yang menyatakan itu tidak menjadi persoalan, sehingga inilah kemudian menjadi bukti," kata Megawati.
Presiden Jokowi saat meresmikan Masjid At-Taufiq mengharapkan masjid itu menjadi sarana ibadah umat Islam dan pusat penyelarasan ajaran agama dan Pancasila.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid At-Taufiq, Ahmad Basarah, mengatakan proses terwujudnya masjid berawal dari ide Megawati pada saat terjadi alih fungsi Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP di Jalan Lenteng Agung Nomor 99 Jakarta Selatan, dari kantor pusat partai menjadi sekolah partai.
BACA JUGA: Megawati: Kalian Petugas Partai Bukan? Jangan Hanya Jual Nama PDIP
Pemikiran Megawati tentang perlunya pembangungan masjid kemudian diterjemahkan oleh Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
“Pemikiran Ketua Umum Ibu Megawati untuk menyediakan sarana ibadah bagi kader-kadernya yang beragama Islam untuk menunaikan salat lima waktu, terutama apabila mereka harus mengikuti salat Jumat berjemaah," kata Basarah.
Basarah menambahkan, "Mbak Puan kemudian mengambil inisiatif membangun Masjid At-Taufiq, yang kemudian masjid ini didedikasikan bukan hanya sebagai sarana ibadah bagi kader PDI Perjuangan atau pengurus partai yang berada di sekolah partai ini, tetapi juga untuk sarana ibadah umat Islam di lingkungan Kantor DPP PDIP ini." []
BACA JUGA: Sampai Kapan Megawati Soekarnoputri Memimpin PDIP?