Sampai Kapan Megawati Soekarnoputri Memimpin PDIP?

Kongres V PDI Perjuangan diprediksi akan mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri melanjutkan kepemimpinan sebagai ketua umum PDIP.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (Foto: Antara/Rangga Pandu Asmara Jingga)

Jakarta - Kongres V PDI Perjuangan di Nusa Dua Bali pada 8-10 Agustus 2019, diprediksi akan mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri melanjutkan kepemimpinan sebagai selama lima tahun ke depan.

Kongres V PDIP dipercepat pada 2019, sebelumnya akan digelar pada 2020. Pertimbangannya, yakni percepatan melakukan konsolidasi internal organisasi, menyesuaikan agenda partai dengan pemerintah, menyusun agenda strategis partai setelah Pemilu 2019, dan regenerasi kepemimpinan di struktur partai.

Selain itu, kongres kali ini akan memutuskan jabatan ketua harian sebagai pelaksana harian dari tugas-tugas ketua umum.

"Percepatan kongres dengan beberapa pertimbangan tersebut merupakan pemikiran Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri guna menyikapi situasi politik nasional dan agenda besar politik nasional 5 tahun ke depan," ucap Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dikutip dari Antara.

Melalui rapat kerja nasional (Rakernas) di Jakarta, 19 Juni lalu, DPP PDIP langsung bergerak mempersiapkan konsolidasi organisasi dengan menyelenggarakan rapat kerja cabang dan konferensi cabang (rakercab dan konfercab) di tingkat kabupaten/kota maupun rapat kerja daerah dan konfrensi daerah (rakerda dan konferda) di tingkat provinsi di seluruh Indonesia.

Pada keputusan konfercab dan konferda di seluruh Indonesia ini menghasilkan untuk rekomendasi agar Megawati Soekarnoputri melanjutkan kepemimpinannya sebagai ketua umum periode 2019-2024.

Megawati Soekarnoputri dinilai para kader sebagai sosok pemimpin yang karismatik dan tokoh pemersatu yang belum tergantikan di PDI Perjuangan.

Dari aspirasi yang berkembang di seluruh daerah di Indonesia, kemungkinan besar Megawati akan dikukuhkan kembali sebagai ketua umum secara aklamasi melalui proses musyawarah mufakat.

Adanya aspirasi dari struktur dan kader PDI Perjuangan di daerah yang mengusulkan agar Megawati melanjutkan kepemimpinannya di PDI Perjuangan selama 5 tahun ke depan, muncul pemikiran juga untuk menambah jabatan ketua harian yang akan menjalankan tugas-tugas harian dari ketua umum.

Pemikiran yang sangat rasional adanya jabatan ketua harian untuk menjalankan partai sebesar PDI Perjuangan dengan struktur organisasi yang sangat lengkap di seluruh Indonesia mulai dari dewan pimpinan pusat (DPP) hingga ke anak ranting di tingkat rukun tetangga.

Apalagi, ada sejumlah agenda besar politik nasional yang akan dihadapi selama lima tahun ke depan, dan tantangan zaman yang terus bergerak cepat.

Perjalanan kepemimpinan Megawati Soekarnoputri di partai politik berlambang kepala banteng hampir 26 tahun. Putri Soekarno itu terpilih menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada kongres luar biasa di Surabaya, Jawa Timur, Desember 1993.

Kepemimpinannya sempat menghadapi tantangan sangat berat, setelah diintervensi pemerintah Orde Baru. Puncaknya, terjadi peristiwa perebutan Kantor DPP PDI di Menteng, Jakarta pada tanggal 27 Juli 1996, kemudian dikenal dengan nama Kudeta 27 Juli (Kudatuli).

Menjelang Pemilu 1997, Megawati bersama para kadernya mendaftarkan PDI Perjuangan sebagai peserta partai pemilu anggota legislatif. Sejak saat itu, Megawati terus dikukuhkan sebagai ketua umum partai.

Dalam perjalanan waktu, kepemimpinan Megawati, tentu saja usia juga turut bertambah. Megawati yang lahir di Yogyakarta pada bulan Januari 1947, saat ini berusia 72 tahun. Dalam hal usia tersebut, sangat wajar jika Megawati perlu menyiapkan regenerasi kepemimpinan.[]

Baca juga:

Berita terkait