Surabaya - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan rekomendasi (Rekom) untuk dua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa Timur pada HUT PDIP ke 47 dan Rakernas 1 pada 10-11 Januari 2020. Rekomendasi tersebut merupakan usulan dari DPC yang kemudian disampaikan oleh DPD PDIP Jatim.
Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi mengaku bahwa DPP telah koordinasi dengan DPD se-Indonesia untuk mendata DPC-DPC yang sudah siap mengeluarkan nama bakal calon yang akan diusung. Nama-nama yang disulkan oleh DPC itu selanjutnya dibawa ke DPP untuk dipertimbangkan oleh Megawati.
Bahwa nanti ketua umum juga menerbitkan rekomendasi, Jadi nanti diumumkan dan langsung disahkan.
“Semua ketua dan sekretaris DPD se-Indonesia memang ditanya oleh DPP, ditempatmu (DPC) sudah siap tidak nanti dengan pertimbangan ketua umum,” ujar Kusnadi, saat dikonfirmasi, Minggu 5 Januari 2020.
Kusnadi menjelaskan, bahwa saat HUT PDIP nanti ketua umum akan menerbitkan Rekom Pilkada sekaligus mengesahkannya. Namun dari 19 kabupaten/kota di Jatim, hanya dua Pilkada di Jatim yang sudah siap diumumkan rekomnya.
“Bahwa nanti ketua umum juga menerbitkan rekomendasi, Jadi nanti diumumkan dan langsung disahkan,” paparnya.
Kusnadi enggan membeberkan nama dua bakal calon yang akan mendapat rekomendasi. Dua daerah ini merupakan hasil survey yang sudah dilakukan oleh PDI Perjuangan.
“Maka kita akan memberi dua gambaran dua daerah. Saya tidak katakan sekarang, nanti tahu diri lah,” paparnya.
Pria yang juga menjabat ketua DPRD Jatim itu menegaskan, bahwa baru dua Rekom Pilkada di Jatim yang akan diumumkan karena 17 DPC kabupaten/kota lainnya belum memiliki pasangan bakal calon. Dengan begitu, DPP mengeluarkan Rekom untuk calon kepala daerahnya saja, sementara belum mempunyai wakilnya.
Kita harapkan sebulan sebelum pendaftaran sudah ada rekomendasi.
“Kenapa baru mengusulkan dua. Karena di daerah masih sendiri, jadi belum berpasangan. Jadi tidak mungkin Rekom hanya calon kepala daerahnya saja, jadi siapa calon wakil kepala daerahmu,” terangnya.
Kusnadi membeberkan daerah yang memiliki kader internal, tetapi belum siap mengusulkan bakal calon adalah Tuban, Surabaya, Banyuwangi, Trenggalek, dan Kabupaten Mojokerto. Daerah ini belum bisa memberi gambaran pasangan yang akan diusulkan karena mereka masih proses pendekatan dengan banyak tokoh.
“Apa mungkin, ya bisa mungkin-mungkin saja. Kalau ada kader apalagi incumbent ya didahulukan. Tapi ditanya siapa calon wakilmu, mereka belum bisa menjawab. Ya kita tunda, jadi belum matang,” tegasnya.
PDIP juga masih terkendala penentuan bakal calon bupati karena saat ini mempunyai bakal calon wakil bupati. Sementara kursi PDIP di legislatif belum memenuhi persyaratan untuk mengusung sendiri. Misalnya Lamongan, Sidoarjo, Jember, dan Ponorogo.
“Kalau maju sendiri kursinya kurang. jadi sampai sekarang belum mengerucut betul,” paparnya. DPD PDIP tidak dapat memastikan kapan Rekom untuk Pilkada Surabaya dikeluarkan. Mengingat DPP tidak dapat memaksakannya, sehingga hanya DPC yang sudah siap mengusulkan pasangan calon.
DPC-DPC di Jatim saat ini masih menunggu hasil survey karena tidak selesai pada waktu yang bersamaan. Lembaga survey rencanya menyampaikan hasilnya ke partai pada pertengahan Januari 2020. Dari 19 kabupaten/kota, hanya delapan daerah yang surveinya telah selesai.
“Padahal partai menginginkan hasil survey selesai pada Desember 2019,” tambahnya.
DPD PDIP Jatim berharap agar seluruh DPC segera mengusulkan nama-nama pasangan bakal calon, sehingga Rekom bisa cepat keluar. Dengan begitu, sebulan sebelum pendaftaran ke KPU, seluruh kabupaten/kota yang akan menggelar Pilkada sudah mengantongi Rekom dari DPP.
“Kita harapkan sebulan sebelum pendaftaran sudah ada rekomendasi. Memang rekom tergantung banyak faktor, pertama pasangan calon,”pungkasnya. []