Yogyakarta - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaporkan ada dua pasien terkonfirmasi positif Corona pada pada Sabtu, 27 Juni 2020. Keduanya memiliki riwayat perjalanan dari luar kota.
Juru Bicara Pemerintah Daerah (Pemda) DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan, ada penambahan dua pasien baru di DIY berdasarkan laporan hasil pemeriksaan laboratorium terkonfirmasi positif Corona di DIY. Sehingga jumlah kasus positif Covid-19 di DIY menjadi 304 kasus.
Dua kasus tersebut adalah kasus 305: laki-laki, 41 tahun, Sleman dengan riwayat perjalanan Pontianak karena pekerjaan serta kasus 306: laki-laki, 20 tahun, Sleman dengan riwayat perjalanan dari Surabaya.
Dia mengatakan, sejauh ini pelaku perjalanan mendominasi penambahan kasus Corona di DIY. Contoh untuk kasus 305, pasien sampai di Yogyakarta pada 16 Juni dan langsung melakukan isolasi mandiri. Kemudian 22 Juni akan ke Pontianak lagi, maka periksa Polymerase Chain Reaction (PCR) dan hasilnya positif.
"Yang bersangkutan dari Yogyakarta ke Pontianak sebelum 6 Juni, juga sudah periksa dan hasilnya negatif. Maka dari itu, inilah pentingnya dilakukan tracing, sehingga diperoleh informasi yang lebih mendalam dan juga dilakukan pemeriksaan pada kontak eratnya," kata Berty pada Sabtu, 27 Juni 2020.
Termasuk yang akhir-akhir ini, juga 90 persen berasal dari riwayat perjalanan.
Berty mengatakan, pada saat bersamaan, lima pasien di DIY dinyatakan sembuh, semuanya berjenis kelamin laki-laki. Empat pasien dari Kabupaten Sleman dan satu pasien dari Kabupaten Bantul. "Laporan kasus sembuh, lima pasien dinyatakan sembuh, sehingga jumlah kasus sembuh di DIY menjadi 257 orang," katanya.
Adapun lima pasien sembuh tersebut yakni kasus 274: laki-laki, 35 tahun, Bantul; kasus 291: laki-laki, 65 tahun, Sleman; kasus 292: laki-laki, 64 tahun, Sleman; kasus 293: laki-laki, 24 tahun, Sleman; kasus 294: laki-laki, 43 tahun, Sleman.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, meskipun kasus Korona di Kota Yogyakarta terus melandai, tetapi tetap harus terus waspada. Alasannya, karakter Kota Yogyakarta untuk kasus Corona sebagian besar berasal dari kontak riwayat perjalanan. "Termasuk yang akhir-akhir ini, juga 90 persen berasal dari riwayat perjalanan," katanya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta ini mengungkapkan, Kota Yogyakarta berada di seputaran daerah yang masih zona merah. Banyak tamu-tamu yang sudah datang. "Maka harus melakukan persiapan yang serius agar protokol Covid-19 berjalan dengan baik dan bisa menjamin keamanan warga dan siapa pun yang berada di Jogja," ungkapnya. []