Mayat Bayi Dibuang di Sungai Jember

Polsek Mayang Jember memperkirakan mayat bayi tersebut dibuang ke sungai sejak 3 hari lalu oleh orang tua yang tidak bertanggung jawab.
Mayat bayi yang ditemukan warga di sungai di Jember yang digunakan untuk mengairi sawah. (Foto: Polsek Mayang/Tagar)

Jember - Warga Dusun Gluduk, Desa Pakis, Kecamatan Panti, Jember dihebohkan dengan penemuan mayat bayi di sebuah sungai yang mengairi areal persawahan warga. Sontak penemuan bayi tersebut langsung dilaporkan warga ke polisi.

Kepala Kepolisian Sektor Mayang Ajun Komisaris Gunawan Triono mengatakan penemuan mayat bayi sekitar pukul 05.00 WIB. Ia mengaku pada saat itu ada warga yang ada keperluan di sungai, lalu menemukan mayat bayi itu.

Perkiraan dokter dan bidang bayi itu sudah meninggal sejak 3 atau 4 hari lalu di sungai.

"Lalu warga melapor ke kepala dusun dan diteruskan kepada polisi," ujar kepada Tagar melalui telepon, Kamis, 14 Mei 2020

Polisi kemudian membawa bayi malang tersebut ke puskesmas terdekat. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu diperkirakan sudah meninggal sejak 3 hingga 4 hari lalu di aliran sungai.

"Perkiraan dokter dan bidang bayi itu sudah meninggal sejak 3 atau 4 hari lalu di sungai. Jadi perutnya sudah tidak kembung, sudah kempes," kata Gunawan.

Dari pemeriksaan awal, diduga bayi meninggal karena menelan air. Diperkirakan ketika dibuang ke sungai, bayi masih dalam keadaan hidup. "Mungkin begitu. Saat dipotong ari-arinya tidak rata. Panjang bayi 48 cm, beratnya sekitar 1,1 kilogram," tutur Gunawan.

Belum diketahui, berapa umur bayi itu dibuang ke sungai. Untuk kepentingan penyelidikan, polisi telah membawa jenazah bayi tersebut ke ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah dr Soebandi, Jember. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengejar pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pembuangan bayi ke sungai itu.

"Unit reskrim, Intel dan Bhabinkamtibmas kita kerahkan. Kita kerja sama juga dengan perangkat desa untuk mencari informasi yang dibutuhkan," papar Gunawan.

Polisi akan menyisir siapa saja perempuan yang terakhir diketahui hamil di wilayah sekitar pembuangan bayi. "Kebetulan bidan desa di sini punya data seluruh dukun bayi yang ada di seluruh penjuru desa, di Kecamatan Panti," ucap Gunawan.

Selama setahun terakhir tercatat ada setidaknya empat kali kasus pembuangan bayi, sebagian diantaranya hidup. Pada 20 Desember 2019 misalnya, warga menemukan jenazah bayi di aliran Sungai Wringin Telu, Kecamatan Puger. Saat ditemukan, bayi sudah dikerubungi kepiting sungai.

Sejauh ini, dari rentetan kasus pembuangan bayi, baik hidup maupun meninggal belum ada satupun kasus pelakunya berhasil terungkap. []

Berita terkait
Polda Jawa Timur Tahan 54 Kendaraan Travel Nakal
Polda Jatim menahan 54 kendaraan milik travel tersebut karena tidak memiliki izin operasi dan mengangkut pemudik.
Dua Orang Gangguan Jiwa di Kediri Jalani Rapid Test
Polsek Ngadiluwih bersama Dinkes Kabupaten Kediri akan mengirim dua ODGJ tersebut ke RSJ Lawang Malang untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Polresta Banyuwangi Ungkap Kasus Perdagangan Anak
Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara akan mengejar komplotan perdagangan anak lainnya di wilayah Kabupaten Banyuwangi.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.