Balige - Kelompok masyarakat adat dari Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara menggelar aksi unjuk rasa, Kamis 26 September 2019.
Aksi dimulai dari tugu DI Panjaitan, hingga ke kantor Bupati Toba Samosir. Ratusan warga ini membawa dan membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan mereka.
Jika hutan di Sigapiton ditebang, maka darimana sumber air untuk pertanian kita?
Kelompok masyarakat adat ini menuntut agar nagera segera mengembalikan tanah adat mereka yang mereka sebut saat ini telah dikuasai negara dengan dalih pembangunan.
Unjuk rasa ini dilakukan karena hingga saat ini belum ada kejelasan soal tanah di Sigapiton yang saat ini dikuasai oleh Badan Pelaksana Otorrita Danau Toba.
Dalam orasinya, orator aksi menyerukan bahwa tanah adalah sumber kehidupan. Tanpa tanah, masyarakat tidak akan dapat bertani lagi.
"Tanah adalah sumber kehidupan. Jika di Sigapiton dibangun hotel, jika hutan di Sigapiton ditebang, maka darimana sumber air untuk pertanian kita?" seru orator dari atas mobil komando yang disambut teriakan setuju oleh massa aksi.[]