Kota Cirebon - Ketersediaan masker di sejumlah apotek dan Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati. Kota Cirebon, Jawa Barat, sudah mulai mengalami kekosongan. Hal ini diketahui saat Wali Kota Nashrudin Azis bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Cirebon melakukan monitoring ke supermarket, apotek dan RSD Gunung Jati, Rabu, 4 Februari 2020. “Dari hasil pemantauan kami, khususnya masker, dimana-mana sudah terjadi kekosongan,” ungkap Azis.
Kelangkaan masker di Kota Cirebon, terjadi setelah munculnya isu virus corona yang menyerang dua warga Depok, Jawa Barat yang diumumkan oleh Presiden Jokowi di Jakarta pada Senin, 2 Maret 2020 lalu.
Azis meminta kepada pemilik toko dan apotek untuk tidak membiarkan pembelian dalam jumlah banyak kepada satu orang. Sebagai pelaku usaha, Azis meminta pemilik toko dan apotek juga ikut bersama-sama menjaga dan bertanggung jawab terhadap keselamatan di daerahnya.
Azis menegaskan Pemkot Cirebon akan bekerjasama dengan Polres Cirebon Kota, Kodim 0614/Kota Cirebon dan Kejaksaan Negeri Kota Cirebon menindak tegas para pelaku penimbun masker.
Forkopimda menurut Azis juga tidak akan tinggal diam. Khususnya kepolisian setiap hari akan melakukan pengawasan di lapangan. “Mana yang menimbun alat kesehatan, mana yang menimbun bahan pangan, semua akan dipantau. Jika ada yang menimbun atau menaikkan harga di luar kewajaran, semua akan ditindak dengan tegas," tegas Azis.
Azis juga meminta kepada para pelaku usaha di bidang alat-alat kesehatan untuk tidak menaikkan harga jual masker dan alat-alat kesehatan lainnya yang berhubungan dengan Corona.
Sementara itu Kapolres Cirebon Kota, AKBP Syamsul Huda, menjelaskan jika mereka akan menindak tegas setiap bentuk pelaku penyimpangan. “Kita terus pantau ketersediaan dan harga di lapangan,” ungkap Syamsul. Jika terjadi lonjakan harga yang tidak masuk akal, maka akan segera ditindak dengan tegas. []