Lima Efek Samping Rokok Elektrik

Penggunaan rokok elektrik ini masih diperdebatkan mengenai efek sampingnya.
Ilustrasi asap rokok (Foto: Ilustrasi)

Jakarta - Puluhan orang, khususnya remaja dirawat di rumah sakit akibat mengalami sakit paru-paru parah setelah menghisap rokok elektrik. Akan tetapi, pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) belum mengetahui penyebab pasti kasus tersebut.

Dalam pernyataannya, Departemen Kesehatan di negara bagian Illinois, Minnesota, dan Wisconsin mengatakan para pasien mengalami gejala batuk, sesak napas, pusing, dan kelelahan.

Penggunaan rokok elektrik masih diperdebatkan mengenai efek sampingnya. Beberapa pihak mengklaim, lebih aman dibandingkan rokok biasa.

Agar lebih jelas, berikut Tagar sajikan beberapa efek samping dari rokok elektrik sebagaimana dilansir dari AloDokter.

1. Meningkatkan Risiko Penyakit

Cairan yang digunakan untuk rokok elektrik sebagian besar mengandung zat nikotin. Dalam jangka panjang, zat nikotin dapat mengakibatkan naiknya tekanan darah dan denyut jantung, diabetes tipe 2, penyakit jantung, serta peningkatan risiko terkena resistensi insulin.

2. Risiko Kanker

Kandungan formaldehida pada sebagian merek cairan rokok elektrik dapat menyebabkan kanker. Tak hanya itu, beberapa bahan dasar cairan ini, seperti propelin glikol dan gliserol bisa berubah menjadi formaldehida jika dipanaskan. Oleh karena itu, penggunaan rokok elektrik dianggap dapat meningkatkan risiko kanker, seperti kanker paru-paru.

3. Risiko Kerusakan Paru-paru

Umumnya, asap rokok elektrik memiliki aroma yang lezat, seperti aroma makanan. Namun, aroma lezat yang dihasilkan olehnya berasal dari zat berbahaya bernama diasetil. Jika terhirup, zat tersebut bisa mengakibatkan peradangan serta kerusakan pada paru-paru serta berisiko mengakibatkan penyakit bronchiolitis obliterans atau paru-paru popcorn.

 adalah penyakit paru-paru langka, di mana bronkiolus atau saluran napas terkecil dalam paru-paru mengalami kerusakan permanen.Bronchiolitis obliterans adalah penyakit paru-paru langka, di mana bronkiolus atau saluran napas terkecil dalam paru-paru mengalami kerusakan permanen.

4. Penurunan Daya Ingat

Pengguna rokok elektrik populer digunakan di kalangan remaja dan dewasa muda. Sejumlah penelitian hingga saat ini mengungkapkan bahwa kandungan nikotin dalam rokok elektrik bisa membuat remaja menjadi lebih aktif.

Akan tetapi, dalam jangka panjang, kandungan nikotinnya bisa menyebabkan terganggunya daya ingat dan konsentrasi. Apalagi jika pengguna rokok elektrik juga mengonsumsi rokok bakar, alkohol, dan narkoba.

5. Menyebabkan Kecanduan

Pengguna rokok elektrik bisa mengalami efek samping berupa rasa kecanduan. Saat berhenti menggunakannya dapat membuat penggunanya mengalami stres, mudah marah, gelisah, hingga sulit tidur.

Efek samping rokok elektrik sejauh ini masih belum diketahui secara pasti, sehingga tetap perlu diwaspadai karena mungkin saja lebih buruk daripada rokok biasa.

Dibandingkan rokok bakar, asap rokok elektrik seringkali dianggap lebih aman bagi perokok pasif, karena kadar zat beracun dan bahan iritan di dalamnya lebih rendah. Akan tetapi, bila terhirup oleh orang-orang di sekitarnya tetap bisa menyebabkan iritasi mata, batuk pilek, sesak napas, serta pusing. []

Berita terkait
YPKP: Rokok Elektrik Lebih Aman Dibanding Tembakau
tar dari rokok elektrik vape lebih aman digunakan, dibandingkan hasil dari pembakaran produk tembakau. Hal ini disebutkan oleh peneliti dari YPKP, Amaliya.
Bahan Baku Narkoba Liquid Vape dari Shanghai dan Belanda
Dittipid Narkoba mengamankan puluhan liquid vape dari Belanda. Liquid bermerk Dvtch Amsterdam mengandung narkoba jenis Cannabinoid atau zat dalam pohon ganja.
Hasil Pajak Likuid Vape di Gresik Rp 12,1 Miliar
Bea Cukai Gresik memenen pajak dari cairan likuid rokok elektrik (vape) mencapai Rp 12,1 miliar.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.