Masa Pandemi Covid-19, Saatnya Beli Rumah

Pengacara Properti Erwin Kallo menyebut masa pandemi virus corona atau Covid-19 adalah saat yang tepat untuk membeli properti.
Pengendara sepeda motor melintas di depan perumahan bersubsidi di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 13 Juli 2020. Kementerian PUPR menargetkan pembangunan rumah bersubsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 330.000 unit di tahun 2020 sebagai upaya bantuan pembiayaan perumahan pada masa pandemi Covid-19. (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya/pras)

Jakarta - Pengacara Properti Erwin Kallo menyebut masa pandemi virus corona atau Covid-19 adalah saat yang tepat untuk membeli properti. Pasalnya, sebagian besar harga properti saat ini tengah terkoreksi dan turun secara signifikan imbas Covid-19.

"Developer-developer kebanyakan juga kesulitan cash flow, karena in flownya macet. Tidak ada pemasukan, tidak ada penjualan," kata Erwin saat wawancara dengan Tagar TV, Selasa, 4 Agustus 2020.

Sehubungan dengan menurunnya in flow di masa pandemi, maka akan banyak developer yang mengubah skema waktu pembayaran dengan memberikan jangka waktu cicilan yang lebih panjang dari biasanya. Misalnya down payment (DP) yang tadinya 12 bulan, dia bisa tarik sampai 36 bulan.

"Intinya adalah developer lagi mengoreksi harga dan cara pembayaran," katanya.

Kendati demikian, ia meminta masyarakat untuk tak gegabah mengambil keputusan. Tetap saja, kata dia harus ada pertimbangan yang matang sebelum memutuskan membeli properti, apalagi, tujuan membeli properti untuk berinvestasi. 

"Cuma yang saya wanti-wanti adalah tidak tepat kalau uang yang Anda pakai itu uang jangka pendek, itu akan merepotkan Anda juga. Karena kalau Anda membeli tujuannya investasi untuk menjual lagi kan kita belum tahu kapan dia akan pulih," tuturnya.

Selain itu, menurutnya sebelum memutuskan membeli properti, masyarakat mesti memperhatikan beberapa aspek penting lain, seperti aspek hukum.

"Apakah tanahnya bersengketa. Kedua, anda membeli dari orang yang benar. Sama, status hukumnya bagaimana? Sertifikatnya Anda cek, apakah ada masalah terhadap properti itu atau tidak," kata Erwin.

Sektor properti menurut memang mengalami penurunan, tapi ia optimistis akan segera pulih. Pasalnya, bisnis properti menjadi salah satu roda ekonomi nasional yang mampu mendorong pergerakan perekonomian ratusan industri lainnya.

Erwin mencontohkan bagaimana kondisi pada 1998 saat ekonomi tengah terpuruk, sektor properti menjadi sektor yang pertama kali bangkit. Jika vaksin Covid-19 telah diproduksi pada awal tahun depan, kata dia bisnis properti diperkirakan pulih pada kuartal II tahun 2021.

"Mau tidak mau pemerintah akan intervensi, membantu untuk menggerakan kembali bisnis properti ini. Karena kalau tidak, itu akan sangat melumpuhkan perekonomian kita," katanya. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) laju pertumbuhan ekonomi untuk sektor real estate pada kuartal II 2020 secara quartal to quartal minus 0,26. 

Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia secara year-on-year (yoy) pada kuartal II 2020 terkontraksi sebesar 5,32 persen (-5,32 persen) jika dibandingkan di periode yang sama pada kuartal II 2019, yakni 5,05 persen.

"Kalau dibandingkan dengan triwulan I 2020 (quartal to quartal), maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II juga mengalami kontraksi minus 4,19 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam video conference di Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2020.

Sedangkan, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I 2020 dibandingkan dengan semester I 2019 terkontraksi 1,26 persen.

Perlambatan laju ekonomi ini, kata Suhariyanto disebabkan berbagai faktor kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19. Misalnya, penutupan sekolah dan pusat bisnis, pembatasan sosial berskala besar, bahkan lockdown hingga membuat penurunan tingkat konsumsi dan investasi. []

Berita terkait
Properti Terimbas Covid-19, Virtual Office Naik Daun
Ahli perumahan dan birokrat, Zulfi Syarif Koto tak memungkiri sektor penyewaan kantor menjadi salah satu sektor properti yang terimbas Covid-19.
Bisnis Properti Unggul Saat Corona, Gimana Caranya?
Konsultan properti Colliers International Indonesia menilai penyebaran virus corona atau Covid-19 dalam negeri tidak menguntungkan beragam sektor.
Ternyata, Ini Alasan Harga Properti Dibanderol Mahal
Ketua Umum The HUD Zulfi Syarif Koto mengatakan rendahnya penyerapan properti pada sepanjang tahun lalu disebabkan oleh beberapa hal.
0
Untuk Pertama Kali Korea Selatan Ikut KTT NATO
Korea Selatan diundang sebagai negara mitra untuk menghadiri pertemuan puncak aliansi militer yang terdiri dari 30 negara itu