Bisnis Properti Unggul Saat Corona, Gimana Caranya?

Konsultan properti Colliers International Indonesia menilai penyebaran virus corona atau Covid-19 dalam negeri tidak menguntungkan beragam sektor.
Shophouses area komersial di kawasan BSD City (Foto: Tagar/Dokumentasi SML)

Jakarta - Konsultan properti Colliers International Indonesia menilai penyebaran virus corona atau Covid-19 dalam negeri tidak menguntungkan beragam sektor perekonomian, termasuk sektor properti yang turut terkena imbasnya. 

Apalagi, Kementerian Kesehatan resmi menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Landlord (tuan tanah), tenant (penyewa), konsultan (semuanya terimbas). Sekarang fokusnya memang lebih keluar dari krisis ini semakin cepat semakin baik. Kita harus kerja sama mengenai hal ini," ucap Senior Director Office Services Colliers Bagus Adikusumo dalam teleconfrence di Jakarta, Rabu, 8 April 2020 seperti dilansir dari Antara.

Maka dari itu, menurut Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto para pengembang perlu mengantisipasi dampak Covid-19 terhadap sektor properti agar tetap unggul. Salah satunya, memberdayakan penerapan digital marketing atau pemasaran melalui jaringan daring.

"Kalau semua (pengembang) sudah aktif dengan teknologi digital dengan cara marketing yang juga berbeda dari biasanya, maka masih kesempatan (sektor properti) bisa berkembang," tuturnya.

PropertiSuasana perumahan bersubsidi di Pattallassang, Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa, 10 Maret 2020. (Foto: Antara/Arnas Padda/yu/nz)

Pasalnya, tingkat penjualan serta aktivitas konstruksi secara offline, menurut dia akan terhambat terbentur aturan selama masa tanggap darurat Covid-19

Ditambah dengan daya beli masyarakat yang akan menurun karena ada pemikiran di masyarakat lebih baik memprioritaskan kebutuhan lain ketimbang berinvestasi di sektor properti.

Maka dari itu, menurutnya pengembang seharusnya bisa mengembangkan pemasaran digital apalagi saat ini teknologi kecerdasan buatan sudah berkembang pesat di mana-mana. 

Terlebih, kata dia dalam situasi seperti ini, pengembang memiliki banyak waktu luang untuk mengubah ulang merek properti mereka agar lebih menjual.

Lebih lanjut, ia berharap pemerintah dapat mengatasi pandemi Covid-19 dengan baik. Sebab, kondisi seperti sekarang memengaruhi ekonomi Tanah Air yang secara tidak langsung turut memengaruhi sektor properti.

"Kalau wabah tertangani tetapi ekonomi masih seperti sekarang ini, maka tidak bisa berharap properti bisa bangkit secepat itu," ucapnya.

Dirjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid menginginkan agar Aliansi Pengembang Perumahan Nasional (Appernas) Jaya dapat terus membantu membangkitkan pasar properti di Indonesia.

Salah satunya,lewat Program Sejuta Rumah yaitu program kolaborasi pembangunan perumahan dari seluruh mitra kerja bidang perumahan.

Upaya tersebut, kata dia untuk menjaga stabilitas pasar properti di tengah penyebaran virus corona. Untuk itu, pemerintah telah menganggarkan sejumlah subsidi perumahan dengan menambah kuota subsidi. []

Berita terkait
Suku Bunga BI Turun Properti Tangerang Cerah
BI turunkan suku bunga acuan yang jadi patokan bagi kredit pemilikan properti, membuat invetasi properti di Tangerang, Banten, terus tumbuh
Ternyata, Ini Alasan Harga Properti Dibanderol Mahal
Ketua Umum The HUD Zulfi Syarif Koto mengatakan rendahnya penyerapan properti pada sepanjang tahun lalu disebabkan oleh beberapa hal.
BI Optimis 2020 Properti Dalam Negeri Akan Mentereng
Bank Indonesia optimistis sektor properti dalam negeri akan mengalami pertumbuhan yang signifikan pada 2020.
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.