Masa Depan PSI dan Perindo

Seperti apa masa depan PSI dan Perindo? Apa kelebihan dua partai baru ini dibanding partai-partai yang sudah ada sejak lama?
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia ( PSI) Grace Natalie (kanan) bersama Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni (kiri) memegang replika kartu anggota PSI seusai menggelar jumpa pers di DPP PSI, Jakarta Pusat, 15 Desember 2017. PSI menjadi salah satu parpol yang dinyatakan lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). (Foto: Tempo/Dhemas Reviyanto)

Jakarta, (Tagar 10/12/2018) - Hasil survei Indonesia Elections and Strategic (Index) Research menyebutkan, dua partai baru berpeluang besar lolos parliamentary threshold, yakni Partai Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Dengan memperhitungkan margin of error survei, Perindo dan PSI berpeluang menembus ambang batas parlemen sebesar empat persen," ujar Direktur Eksekutif Index Research Vivin Sri Wahyuni dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, mengutip kantor berita Antara.

Di antara pendatang baru, Perindo memiliki elektabilitas 2,9 persen dengan margin of error atau tingkat kesalahan survei sebesar plus minus 2,9 persen maka Perindo berpotensi lolos.

Menurut Vivin, kekuatan media menjadi faktor utama Perindo dalam menggalang basis dukungan.

"Menguasai media massa dan sudah eksis sejak lama membuat nama Perindo melekat di tengah masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kerap tampil berbeda di antara parpol-parpol koalisi pengusung calon presiden (capres) petahana Joko Widodo.

Tidak hanya soal pemberantasan korupsi, PSI juga mengambil sikap tegas dalam isu-isu sensitif terkait intoleransi.

"PSI dengan keras menolak keberadaan berbagai peraturan daerah (Perda) keagamaan, atau sering disebut sebagai Perda Syariah," kata Vivin.

Sikap politik tersebut diambil ketika parpol-parpol koalisi lainnya bersikap ragu-ragu atau cenderung mendukung perda syariah.

Meskipun mengundang polemik dan pro-kontra, konsistensi PSI dalam hal penghapusan perda syariah mendulang dukungan publik.

"Kelompok moderat yang biasanya apatis dengan politik merasa tersuarakan oleh PSI," katanya.

Temuan survei Index menunjukkan elektabilitas PSI bertengger di angka 1,2 persen.

"Dengan memperhitungkan margin of error survei, PSI berpeluang menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar empat persen," ucapnya.

Adapun, hasil survei yang digelar pada 11-20 November tersebut menjabarkan bahwa Partai Bulan Bintang (PBB) sebesar 0,5 persen, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,3 persen, Partai Garuda 0,2 persen, dan Partai Berkarya 0,1 persen.

Dengan angka elektabilitas tersebut, keempat partai akan sulit masuk parlemen.

Survei Index sendiri melibatkan 1.200 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Dengan menggunakan metode "multistage random sampling", hasil survei mendapatkan tingkat kepercayaan 95 persen. []

Berita terkait