Ma'ruf Amin: Pesantren Harus Jadi Pusat Pemberdayaan Ekonomi

Wakil Presiden, Maruf Amin ingin mengembangkan pesantren di Tanah Air menjadi pusat pemberdayaan ekonomi.
Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 Ma'ruf Amin (kanan) berjalan memasuki lokasi pertemuan dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) di Jakarta, Jumat (26/7/2019). Parpol koalisi pengusung pasangan Jokowi-Amin sepakat untuk membubarkan TKN. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Ma'ruf Amin ingin mengembangkan pesantren di Tanah Air menjadi pusat pemberdayaan ekonomi.

"Hari ini kita sekaligus mencanangkan itu. Banyak pesantren yang sudah mulai, tapi kita ingin bahwa semua pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi, baik sektor keuangan maupun sektor riil," kata Ma'ruf dalam peringatan Hari Santri Nasional secara daring, Kamis, 22 Oktober 2020.

Untuk mewujudkannya, kata Ma'ruf, beberapa pesantren sudah membangun bank wakaf mikro dan baitul maal wa tamwil (BMT). Menurut dia, ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat.

"Kemudian BMT juga bisa jadi channeling dari bank-bank syariah yang ada untuk membiayai masyarakat," ucapnya.

Ma'ruf mengharapkan sekitar 28 ribu pesantren di Indonesia bisa ikut mendirikan BMT. Nantinya, tempat tersebut akan mendapatkan pembiayaan dari bank syariah dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

Selain itu, Ma'ruf juga mendorong pesantren untuk mengembangkan program One Pesantren, One Product (OPOP). Ini bertujuan agar pesantren memiliki produk sendiri atau mengembangkan produk dari masyarakat.

"Jadi tiap pesantren punya produk, atau juga mengembangkan produk-produk dari masing-masing masyarakat," ujarnya.

Kemudian, Ma'ruf juga mengingatkan pesantren berperan sebagai tempat pembinaan santri dan pusat dakwah. Pesantren harus bisa berfungsi menjadikan santri sebagai orang paham agama dan pendakwah yang mampu mengikuti zaman. []

Berita terkait
Menkeu: Rp 2,6 T Siap Dialokasikan untuk Pemulihan Pesantren
Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 2,6 triliun untuk program pemulihan ekonomi pesantren.
Ma'ruf Amin Sindir Pembangunan Ekonomi Orde Baru, Tak Menetes ke Bawah
Ma'ruf Amin menyindir pembangunan ekonomi pada era Orde Baru, yakni membangun ekonomi konglomerat
Ma'ruf Amin Membawa Konsep Arus Baru Ekonomi Indonesia
Ma'ruf Amin menyebutkan, konsep arus baru ekonomi Indonesia adalah antitesis dari neoliberal yang terbukti membuat kesenjangan semakin lebar.