Ma'ruf Amin Sindir Pembangunan Ekonomi Orde Baru, Tak Menetes ke Bawah

Ma'ruf Amin menyindir pembangunan ekonomi pada era Orde Baru, yakni membangun ekonomi konglomerat
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin (Foto: Antara/Raisan Al Farisi)

Jakarta, (Tagar 1/2/2019) - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menyatakan menggagas konsep ekonomi kerakyatan guna mengatasi adanya kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi saat ini.

"Kesenjangan sosial dan ekonomi terjadi karena adanya disparitas kekuatan ekonomi, antara pengusaha besar berskala konglomerat dengan usaha rakyat yang sangat terbatas," kata KH Ma'ruf Amin, dalam sambutannya pada acara peluncuran dan bedah buku "The Ma'ruf Amin Way" di Gedung Smesco Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat (1/2), mengutip Kantor Berita Antara.

Hadir pada acara tersebut, Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, Ketua Umum KSPN Nasari Sahala Panggabean, dan Ketua Umum Arus Bawah Indonesia (Arbi) Lukmanul Hakim.

Menurut Ma'ruf, gagasannya soal ekonomi kerakyatan yang dibahas sebenarnya sederhana, tapi menjadi lengkap setelah dituangkan dalam buku bertajuk The Ma'ruf Amin Way ini.

Kiai Ma'ruf menjelaskan, konsep ekonomi rakyat ini prinsipnya adalah pemberdayaan ekonomi rakyat yang terbatas dengan membangun kemitraan yang lintas batas, tidak dibatasi oleh wilayah, etnis, maupun agama.

"Membangun kemitraan juga dengan pengusaha berskala besar, yang saling menguntungkan," katanya.

Ma'ruf menyebut, kemitraan itu dapat dilakukan dalam semua aspek ekonomi, baik retail, manufaktur maupun jasa.

Pada kesempatan tersebut, Ma'ruf Amin menyindir pembangunan ekonomi pada era Orde Baru, yakni membangun ekonomi konglomerat, dengan membesarkan sejumlah pengusaha menjadi konglomerat.

Sasarannya, kata dia, setelah menjadi besar akan membantu pelaku usaha rakyat yang terbatas, dengan pola trickel down effect, tapi praktiknya tidak ada yang menetas ke bawah.

"Pelaku usaha kecil justru semakin sulit, sehingga memunculkan kesenjangan sosial dan ekonomi," katanya.

Menurut Ma'ruf, melalui gagasan ekonomi kerakyatan yang dituangkan dalam Arus Baru Indonesia (Arbi) maka dibangun memperdayakan ekonomi rakyat.

"Pembangunan ekonomi rakyat dengan mengutamakan gotong-royong, kebersamaan, saling tolong menolong," katanya.

Kiai Ma'ruf menambahkan, dalam konsep ekonomi rakyat itu dikembangkan dalam semua aspek, termasuk para santri didorong menjadi pelaku usaha, yang disebutnya satri preneur.

Kiai Ma'ruf menegaskan, bangsa Indonesia akan menjadi besar dan diperhitungkan dunia internasional, jika seluruh putra bangsanya bergotong-royong dan saling tolong-menolong membangun ekonomi nasional. []

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.