Medan - Irjen Pol Martuani Sormin Siregar tampak bahagia ketika memasuki halaman utama, Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumatera Utara yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Km 10,5 Medan, Selasa 17 Desember 2019.
Ini merupakan hari pertama dia masuk ke kantor barunya, sebagai Kapolda Sumatera Utara pasca dilakukan serah terima jabatan dipimpin Kapolri Jenderal Pol Idham Azis di Jakarta, Senin 16 Desember 2019.
Begitu memasuki gerbang Mapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Martuani Sormin didampingi istrinya, Risma. Mereka langsung disambut dengan adat Batak.
Orang pertama yang menyambut mereka berdua adalah Waka Polda Sumatera Utara, Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto. Kemudian masuk polisi cilik binaan Polres Serdang Bedagai. Setelah itu, Martuani dan istri juga disambut oleh perwakilan dari masyarakat adat yang ada. Mulai dari Batak toba, Karo dan Mandailing.
Masyarakat adat dari Batak menabur 'Boras Sipir ni Tondi' (beras) yang diambil dari dalam bakul. Menabur beras ke bagian kepala merupakan adat atau budaya Batak untuk memberikan semangat dan percaya diri terhadap Kapolda Sumatera Utara dan istri. Mendoakan dan memberikan keselamatan.
Selain itu, masyarakat adat juga memasang mahkota di kepala dan Ulos di bahu jenderal yang pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Propam Mabes Polri. Adapun mahkota sebagai tanda bahwa Martuani adalah pemimpin yang dihormati, kalau Ulos bertanda bahwa sesama umat manusia harus saling mendoakan serta manyayangi.
Kemudian, mereka disambut dengan tarian dari delapan adat atau multi etnis yang ada di Sumatera Utara. Adapun adat dan tarian itu adalah dari Melayu, Simalungun, Karo, Dairi, Nias, Mandailing, Pakpak dan Batak Toba.
Melihat penampilan multi etnis dari berbagai adat yang ditampilkan, Kapolda Sumatera Utara bersama istri sesekali tersenyum dan menunjukkan rasa kagum.
Saya perlu waktu 32 tahun sejak lulus di akademi kepolisian untuk bertugas di kampung saya
"Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sumatera Utara, atas penyambutan dari masyarakat. Sejak saya mendarat di Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), saya bisa memahami, ekspektasi yang luar biasa untuk kehadiran saya, ini wujud masyarakat, berharap hadirnya penegakan hukum yang profesional objektif dan berkeadilan sebagaimana visi Bapak Kapolri," kata Martuani.
Jenderal dengan pangkat dua bintang emas di pundak ini mengerti apa yang diinginkan oleh masyarakat, dia mengaku siap bertanggung jawab atas kegiatan polisi yang ada di Sumatera Utara.
"Harapan itu harus bisa kami jawab, khususnya saya sebagai penanggung jawab kegiatan polisi di Sumut. Saya harus bisa menjawab ekspektasi masyarakat yang luar bisa, saya bisa memahami, karena saya juga putra Sumut, harapan itu akan kami jawab oleh Polda dan seluruh jajaran. Kita akan memberikan kamtibmas yang terbaik kepada maysrarakat. Sekaligus saya juga bermohon, agar masyarakat agar dapat membantu, menjaga kamtibmas," ucap Martuani.
Pengakuan Kapolda Sumatera Utara, mereka tidak akan mengkin menjaga kamtibmas tanpa ada sinergi dari tokoh masyarakat, tokoh agama, TNI dan pihak lainnya.
"Polda Sumatera Utara tidak mungkin sendiri, rekan-rekan media kita harapkan bisa bersinergi, karena rekan media dapat mengedukasi masyarakat. Begitu dengan TNI dan tokoh masyarakat lainnya. Mari kita jaga kamtibmas bersama," kata dia.
Terakhir, Kapolda yang memang putra asli Sumatera Utara itu mengaku senang dengan jabatan baru yang diamanatkan kepadanya. Martuani sudah 32 tahun menginginkan tugas di Sumatera Utara.
"Kalau ditanya tentang bagaimana perasaan saya, saya sangat senang, saya perlu waktu 32 tahun sejak lulus di akademi kepolisian untuk bertugas di kampung saya. Terima kasih kepada pemerintah telah mempercayai saya di sini. Terima kasih atas sambutannya, luar biasa sambutan dari masyarakat," tandas Martuani. []
