Marak Berita Hoaks, Pengamat: Media Massa Harus Menjadi Kontrol yang Efektif

Maraknya berita hoaks yang berkembang jelang pilpres 2019 membawa kekhawatiran.
Maraknya berita hoaks yang berkembang jelang pilpres 2019 membawa kekhawatiran. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 27/3/2019) - Maraknya berita hoaks yang berkembang jelang pilpres 2019 membawa kekhawatiran. Apalagi jika terus berkembang, akan memicu tingginya angka golput pada Pemilu 2019.

Hal itu diungkap dalam Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Orange Media dari Universitas Mercu Buana dengan tema 'Optimaliasi Peran Media Massa dalam Menyikapi Golput dan Hoaks 2019'.

Pengamat Komunikasi Politik Ghazaly Ama La Nora mengatakan, media massa harus memiliki peran terkait dampak buruk golput dan bahayanya berita hoaks. 

"Media massa diharapkan menjadi Kontrol yang efektif, tidak menjadi pemain ketiga. Media juga harus memegang etika, media harus mencegah berita-berita hoaks," kata Ghazaly, Selasa (26/3).

Sedangkan pembicara dari Bawaslu, Mahyudin mengajak masyarakat dan mahasiswa untuk ikut serta dan berperan aktif dalam pengawasan Pemilu 2019

"Kita meminta peran teman teman dan partisipasi masayarakat dalam pengawsan ketika adanya terjadi pelanggran yang dilakukan peserta Pemilu 2019," ujar Mahyudin.

Mahyudin juga mengajak para mahasiswa untuk menentukan pilihannya dan ikut dalam partisipasi pemilu 2019. 

"Semangat demokrasi estafet ini perlu dimulai sekarang, bahwa kita sebagai generasi milenial harus menjadi yang terbaik," ujarnya.

Sementara, Plt Kepala Bagian Publikasi Kemkominfo, Daoni Diani Hutabarat mencatat sejak Agustus 2018 sampai dengan Februari 2019 sebanyak 771 kasus hoaks, dan pada bulan Februari ada sebanyak 353 kasus hoaks.

"Terlebih di bulan Februari, karena sedang gencar gencarnya berpolitik, sekitar 181 hoaks mengenai politik," ujar Daoni.

Daoni juga menyampaikan pentingnya untuk memilah pemberitaan yang dianggap benar dan menyaring semua informasi yang akan disebar di media sosial.

"Kuncinya adalah saring sebelum sharing (menyebarkan), kita harus dewasa dan bijak dalam menyikapi informasi-informasi yang kita terima lewat media apapun. Lawan hoaks dengan tidak ikut membagikan kepada orang orang di sekitar," kata Daoni.

Dalam diskusi tersebut para mahasiswa ini juga melakukan deklarasi anti hoaks dan golput, dibacakan oleh perwakilan para mahasiswa ini mengecam keras berita-berita hoaks yang disebarkan di media sosial. 

"Kami siap melawan munculnya berita-berita hoaks yang berkembang apalagi terkait dengan pemilu 2019. Mengajak kepada seluruh mahasiswa Indonesia dan Rakyat Indonesia untuk mensukseskan pemilu 2019 tanpa Golput," tandas para mahasiswa. []

Berita terkait
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia