Mantan Presiden FIFA Blatter Sebut Iran Seharusnya Dilarang Ikut Piala Dunia

Blatter dalam pembicaraan itu juga menuntut konsekuensi yang keras dan bahwa dia akan menyingkirkan Iran dari kompetisi jika dia masih memimpin
Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, acungkan jempol saat tinggalkan Pengadilan Kriminal Federal Swiss setelah putusan persidangannya atas dugaan kecurangan, di Bellinzona, Swiss selatan, 8 Juli 2022. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

TAGAR.id, Jakarta - Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, berpendapat Iran seharusnya dilarang mengikuti Piala Dunia di tengah meluasnya protes yang menghantam di Republik Islam akibat kematian seorang perempuan dalam tahanan polisi moral. Ini dilansir Kantor Berita Reuters mengutip tabloid Swiss pada Jumat, 11 November 2022.

"Iran harus dikeluarkan dari Piala Dunia," tabloid Blick melaporkan. Blatter dalam pembicaraan itu juga menuntut konsekuensi yang keras dan bahwa dia akan menyingkirkan Iran dari kompetisi jika dia masih memimpin.

Protes yang terjadi di Iran belakangan ini merupakan salah satu tantangan paling berani yang dihadapi penguasa ulama Iran sejak Revolusi Islam 1979.



demo di iranAnak-anak termasuk di antara mereka yang tewas dalam aksi demonstrasi di Iran. (Foto: voaindonesia.com - AFP/Getty Images)

Iran menuduh musuh asing mengobarkan kerusuhan yang berkecamuk sejak kematian perempuan Kurdi Iran Mahsa Amini pada bulan September. Ia ditangkap polisi moral karena diduga melanggar aturan berpakaian perempuan yang diberlakukan di negara tersebut.

Blatter mengatakan ia tidak dapat dipahami bahwa Presiden FIFA Gianni Infantino tidak mengambil posisi yang jelas tentang Iran. (ah/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Jerman dan Uni Eropa Pertimbangkan Garda Revolusi Iran Masuk Dalam Daftar Teroris
Pekan lalu, Jerman mengumumkan akan menjatuhkan sanksi-sanksi lebih keras terhadap Republik Islam Iran, di luar paket sanksi Uni Eropa.
0
Mantan Presiden FIFA Blatter Sebut Iran Seharusnya Dilarang Ikut Piala Dunia
Blatter dalam pembicaraan itu juga menuntut konsekuensi yang keras dan bahwa dia akan menyingkirkan Iran dari kompetisi jika dia masih memimpin