Mantan Perakit Bom Bali Itu Bersiap Jadi Peracik Mie di Solo

Mantan perakit bom Bali I, Joko Tri alias Jack Harun, beraktivitas layaknya warga lain. Ia kini bersiap menjadi peracik mie di Solo.
Mantan narapidana terorisme, Joko Trihermanto alias Jack Harun bersama anggota Komisi III DPR RI, Eva Yuliana di Solo, Selasa, 20 Oktober 2020. Jack Harun dulu dikenal sebagai perakit bom Bali I, kini bersiap jadi peracik mie. (Foto: Tagar/Sri Nugroho)

Solo - Kehidupan mantan narapidana terorisme, Joko Trihermanto atau lebih dikenal dengan Jack Harun sudah banyak berubah sejak lima tahun silam. Mantan peracik bom Bali I itu kini bersiap jadi peracik mie di Solo.

Pria yang sempat tercatat sebagai bagian dari jaringan Noordin M Top tersebut sekarang beraktivitas seperti halnya warga kebanyakan.

"Lima tahun terakhir ini, saya berjualan soto di kawasan Tangkil, Dusun Manang, Kabupaten Sukoharjo. Alhamdulillah saat ini sudah punya dua karyawan yang membantu keseharian," kata Joko Tri saat ditemui di acara kegiatan reses silaturahmi kebangsaan anggota Komisi III DPR RI, Eva Yuliana bersama mitra deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) wilayah Solo Raya, Selasa, 20 Oktober 2020.

Bahkan dia bercerita memilki program bulanan soto gratis setiap Jumat pertama untuk masyarakat umum.

Dulu saya merakit bom, dan nanti saya meracik mie.

Sebagai informasi, Joko Tri atau Jack Harun divonis 6 tahun penjara dan ia menjalani hukuman sekitar 4,5 tahun terkait kasus bom Bali I pada 2002 silam.

"Saya waktu itu dijatuhi pasal dengan kesalahan menyembunyikan informasi, menyembunyikan pelaku hingga di rumah saya juga ditemukan 800 butir peluru dan beberapa kotak sisa bom Bali," ucap Joko mengenang.

Dan kembali ke masyarakat, Joko dan rekan-rekannya sesama mantan narapidana terorisme membangun sebuah yayasan bernama Gema Salam. Yayasan ini justru diinisiasi oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo pada tahun 2017 lalu.

"Saat itu kami diundang Pak Rudy dan beliau menawarkan wadah untuk kami para mantan narapidana terorisme. Beliau yang membiayai semuanya. Dan kini memiliki anggota sekitar 50 orang," ujarnya. 

Jack Harun didaulat menjadi ketua dari Yayasan Gema Salam. Dan kini para mantan narapidana terorisme di bawah yayasan tersebut sudah banyak yang memiliki usaha mandiri. Mulai dari ternak ikan, sapi atau kambing hingga usaha kelontong dan kuliner.

"Kami memang selalu berusaha mendekat ke masyarakat. Sebab kalau tetap ekslusif, tentunya kami malah dijauhi masyarakat. Dan salah satu upaya adalah intens berkomunikasi dengen BNPT dan alhamdulillah saat ini bisa langsung bertemu dengan wakil rakyat di DPR RI dalam hal ini Ibu Eva Yuliana dari Komisi III," beber dia. 

Mewakili yayasan yang dipimpinnya, Joko mengaku senang dengan sejumlah bantuan yang diberikan.

"Kami sangat membutuhkan bimbingan dalam hal membangkitkan perekonomian. Dulu kami dididik jadi mesin pembunuh, sekarang jadi mesin pencari uang. Dulu saya merakit bom, dan nanti saya meracik mie," ujar Joko saat menerima bantuan termasuk sebuah mesin meracik mie untuk Yayasan Gema Salam.

Baca juga: 

Sementara, Eva Yuliana mengatakan bahwa ini adalah bagian dari programnya pada masa reses. "Mitra saya dari Komisi III adalah BNPT. Dan lewat kegiatan ini saya harap jadi awal silaturahmi dengan teman-teman mantan warga binaan," kata Eva.

Mengenai bantuan sejumlah alat untuk kebutuhan kuliner mulai dari kompor, presto hingga alat pembuat mie, Eva berharap nantinya dapat bermanfaat bagi anggota Yayasan Gema Salam.

"Ini untuk lebih menggugah teman-teman agar lebih bermanfaat khususnya di bidang ekonomi," ucap dia.

Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris mengapresiasi yang dilakukan Komisi III, khususnya Eva Yuliana. "Ini bagus berdialog langsung dengan mitra deradikalisasi yang selama ini kami lakukan pembinaan, pendampingan dan pemberdayaan agar mereka kembali ke masyarakat dan jadi warga negara yang patuh pada Pancasila," kata Irfan. []

Berita terkait
HUT RI di Mata Mantan Napi Bom Bali Asal Yogyakarta
Jack Harun, mantan napi teroris Bom Bali I, asal Kulon Progo, Yogyakarta, berbagi kisah saat HUT RI ke-75 ini. Berikut kisahnya.
Mantan Napi Terorisme Mencurigai Motif WNI Eks ISIS
Mantan narapidana (napi) terorisme Muhammad Sofyan Tsauri curiga terhadap motif eks kombatan ISIS yang meminta pulang ke Indonesia.
Hamka Mahmud, Mantan Napi Jadi Dai di Maros
Kisah inspiratif Hamka Mahmud, mantan narapidana yang kemudian menjadi seorang penceramah atau dai di Maros, Sulawesi Selatan.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)