Mantan Istri Prabowo: Saya nggak Tahu Apa yang Ada di Pikiran Beliau

Titiek Soeharto menanggapi pidato Prabowo Subianto, mantan suaminya yang mengatakan Indonesia akan bubar pada tahun 2030.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memegang novel Ghost Fleet saat berbicara dalam seminar berjudul ‘Nasionalisme, Sosialisme, Pragmatisme: Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo’ di Universitas Indonesia pada 18 September 2017. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 24/3/2018) - Sudah banyak yang menanggapi pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal 'Indonesia bubar 2030'. Kali ini giliran mantan istrinya, Siti Hediati Hariyadi akrab disapa Titiek Soeharto.

Titiek mengaku tidak mendengar pidato mantan suaminya dalam video yang diunggah di akun resmi Partai Gerindra. Ia mengatakan ini di sela rapat kerja nasional Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat.

Wakil Korbid Pratama Golkar itu juga mengatakan bahwa ia bukan Prabowo. "Jadi saya nggak tahu apa yang ada di pikiran beliau."

Walau mengaku tidak mendengar pidato itu, juga mengaku tidak memahami maksud pidato, Titiek kemudian menyinggung utang negara sebesar empat ribu triliun rupiah.

"Terus tiap tahun utang bertambah, ya tentu saja tanpa ada perubahan, saya rasa bisa begitu," katanya.

Ketika dijelaskan bahwa Prabowo menggunakan referensi novel Ghost Fleet yang disetarakan dengan kajian atau prediksi, Titiek mengatakan Prabowo memang gemar membaca.

"Mungkin dengan baca begitu, ah nggak tahu, tanya sendiri, saya bukan dia," Titiek kemudian tertawa.

Sebelum mengunggah video pidato 'Indonesia bubar 2030' di akun Facebook Partai Gerindra dalam suasana menjelang Pilpres 2019, Prabowo sudah pernah mengutarakan hal sama di lain kesempatan.

Tepatnya pada 18 September 2017 Prabowo berbicara dalam seminar berjudul 'Nasionalisme, Sosialisme, Pragmatisme: Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo’ di Universitas Indonesia.

Seminar itu berlangsung di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok. Kala itu Prabowo membawa novel Ghost Fleet, mengungkap apa yang ia sebut sebagai prediksi yang ditulis dalam novel itu, bahwa Indonesia akan bubar tahun 2030.

Kamis 22 Maret usai menjadi pembicara kunci dalam acara 'Wadah Global Gathering' di Jakarta, Prabowo menjelaskan maksud pidatonya itu.

"Jadi itu ada tulisan dari luar negeri, banyak pembicaraan seperti itu di luar negeri," katanya.

Prabowo mengatakan di luar negeri ada yang namanya 'scenario writing'. "Bentuknya mungkin novel, namun ditulis oleh ahli-ahli intelijen strategis."

Apa yang disebut Prabowo bahwa isi novel adalah kajian atau prediksi telah dibantah oleh penulis novel Ghost Fleet,  Peter Warren (PW) Singer dan August Cole, bahwa fiksi bukan prediksi. (sa)

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)