Jakarta - Manchester United hanya mampu menang tipis atas Leicester City. Dalam pertandingan Liga Premier Inggris di kandang sendiri di Stadion Old Trafford, Sabtu 14 September 2019 malam WIB, Man United unggul 1-0 atas rivalnya.
Satu-satunya gol kemenangan Man United tercipta dari titik penalti saat laga baru berjalan delapan menit. Penalti diberikan setelah bek
Caglar Soyuncu yang menjatuhkan Marcus Rashford di kotak terlarang. Soyuncu sendiri mengambil alih tempat Harry Maguire yang dibeli Man United.
Rashford yang gagal mengeksekusi penalti saat Man United ditahan Crystal Palace 2-2 kali ini mampu menuntaskan tugasnya. Dia sukses mengecoh kiper Kasper Schmeichel, anak dari kiper legendaris Man United, Peter Schmeichel.
Setelah gol itu, Man United justru berada dalam tekanan lawan. Leicester lebih menguasai permainan dan beberapa kali mengancam pertahanan The Red Devils.
Beruntung kiper David de Gea menunjukkan performa terbaik. Dirinya beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang.
Di babak kedua, permainan tak berubah. Man United lebih banyak mendapat tekanan. Mereka hanya sesekali menyerang pertahanan The Foxes.
Bahkan tim tamu mendapat delapan sepak pojok yang menunjukkan mereka lebih aktif menyerang. Sementara Man United hanya tiga kali.
Penguasaan bola Leicester pun mencapai 56 persen. Bandingkan dengan Man United yang bermain di kandang sendiri dengan ball possession hanya 44 persen.
Meski demikian, tuan rumah sempat mendapat peluang emas lewat tendangan bebas Rashford menit 83. Namun tendangannya hanya membentur tiang gawang.
Dan, hasil akhir tetap menjadi tujuan sebuah pertandingan. Tak mendominasi permainan tetap memenangkannya tentu lebih memuaskan.
Terbukti Man United bisa menembus empat besar. Kini, mereka menduduki peringkat empat dengan poin delapan. Man United dilewati Tottenham Hotspur yang nangkring di posisi tiga setelah menang besar 4-0 atas Palace. Keduanya memiliki poin sama, namun Tottenham unggul selisih gol. []