Mama Muda di Bantaeng Raup Jutaan Rupiah dari Medsos

Seorang perempuan muda di Kaupaten Bantaeng meraup jutaan rupiah per pekan hanya dari berjualan daring melalui media sosial.
Ratna Delasari, seorang mama muda berusia 25 tahun dari Kabupaten Bantaeng, mampu meraih jutaan rupiah per pekan dari berjualan daring. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng – Usia perempuan itu masih muda, baru menginjak 25 tahun. Wajahnya lumayan bening, dengan alis yang cukup tebal dan hidung yang tidak terlalu mancung. Meski tanpa lesung pipit, senyumnya mampu menarik perhatian.

Ratna Delasari, nama perempuan itu. Saat ini Ratna sudah memiliki dua anak, tapi hobinya berselancar di media sosial tidak hilang. Ratna tetap aktif di situ. Jemarinya seperti mempunyai mata saat lincah menekan alfabet pada layar ponsel.

Tapi aktivitasnya bermain media sosial bukan hanya sekadar untuk bersenang-senang tanpa tujuan. Mama muda ini menghasilkan jutaan rupiah setiap pekan dari berselancar di media sosial.

Warga Kabupaten Bantaeng ini memanfaatkan media sosialnya untuk berjualan dengan sistem daring atau dalam jaringan.

Tentu saja dia tetap harus melakukan kegiatan lain selain berselancar di media sosial untuk mendapatkan uang jutaan rupiah tersebut, misalnya mengirim barang dagangan melalui jasa pengiriman dll.

Aktivitasnya berjualan daring tidak banyak terpengaruh oleh pandemic Covid-19. Omzetnya tetap lumayan, bahkan beberapa pelanggan baru pun berdatangan

Modal dari Mertua

Mama muda ini mengisahkan awal dirinya berkarier sebagai pedagang daring, yang sekaligus menjadi hobinya.

Ratna memulai usahanya pada tahun 2015. Saat itu sebagai modal awal dia meminjam modal sebesar Rp700 ribu dari mertuanya. Ratna sengaja meminjam modal pada mertuanya, meski sebetulnya dia bisa saja meminta modal dari suaminya, yang juga merupakan wirausahawan.

Rupanya hal tersebut bukan tanpa alasan. Bagi Ratna, bisnis saat itu adalah sebuah keseriusan.

Selain meminjam pada mertua ia juga menggadai kalung emasnya di pegadaian. Dia meyakini, dengan modal yang dikumpulkannya sendiri akan menjadi pemicu bagi dirinya untuk bekerja secara total.

Cerita Mama Muda di Bantaeng 2Ratna Delasari, mama muda di Kabupaten Bantaeng, Sulaewesi Selatan, memegang segepok uang hasil jualan daring melalui media sosial. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka/FB Ratna Behel bantaeng).

Tujuannya jelas, agar bisnisnya berhasil. Karena menurut Ratna jika mengawali bisnis menggunakan uang dari suami, semangat berbisnisnya bisa saja luntur di tengah jalan, sebab merasa tidak memiliki tanggungan hutang.

"Kalau pakai uang mertua kan ada motivasi biar bisa bayar utang, kalau pakai duit suami ya ngapain kesannya bisa balikin kapan aja atau tidak sama sekali," katanya sambil bercanda saat ditemui Tagar di rumahnya, Minggu, 23 Agustus 2020.

Kisah perjalanannya saat memulai usaha tersebut sempat dibagikan oleh Ratna di media sosial Facebook, melalui akunnya, Ratna Behel Bantaeng.

Alhasil postingan mamud bergigi kelinci yang imut ini menuai reaksi positif netizen. Banyak mamud lain yang termotivasi darinya. Terbukti hingga saat ini postingan tersebut menuai puluhan reaksi, dikomentari hingga ratusan dan dibagikan sebanyak lebih dari 20 kali.

Ratna cukup senang jika banyak orang terinspirasi dari ceritanya. Karena secara pribadi ia berpendapat bahwa saat ini ibu rumah tangga (IRT) bukan sekadar perempuan yang tinggal di rumah dan menanti gaji suami.

Seorang IRT, kata dia, juga layak bersaing dalam dunia kerja, meski dengan cara kerja yang berbeda.

Dengan adanya daring sangat membantu mewujudkan hal itu. Kini, omset bisnis jualan online Ratna mencapai Rp 7.000.000 sampai Rp 10.000.000 rupiah perminggu.

Di lapaknya, perempuan kelahiran Makassar, 5 Maret 1995 ini menjual berbagai jenis barang. Mulai dari pakaian, khususnya pakaian perempuan. Peralatan dan perlengkapan make up. Serta kosmetik berbagai merk. Rata-rata jualannya memang merupakan kebutuhan dari kaum hawa. Dengan kisaran harga puluhan hingga ratusan ribu.

Ya kebanyakan untuk keperluan perempuan karena kan teman-teman di FB kebanyakan perempuan. Jadi kita menawarkan produk sesuai kondisi pasar juga, kosmetik harganya macam-macam mulai Rp 10.000, Rp 15.000 sampai ratusan tergantung barangnya. Kalau pakaian Rp 150.000 sampai Rp 250.000 rupiah.

Kiat Berjualan Daring

Banyaknya pembeli dagangannya yang dijual dengan sistem daring, tidak datang begitu saja. Ratna melewati beberapa tahapan untuk mencapai titik itu.

Menurut Ratna, untuk berjualan secara daring dibutuhkan kejelian dalam melihat pangsa pasar. Dia harus mengenali siapa saja calon pembeli yang akan disasarnya untuk masing-masing item barang dagangan.

Hal tersebut, menurutnya akan sangat berpengaruh pada kelancaran bisnis. Karena akan sulit menawarkan sesuatu jika tidak sesuai dengan minat atau kebutuhan calon pembeli. Misalnya menawarkan kulkas pada orang-orang yang berdomisili di daerah dingin. Atau menawarkan gamis dan mukena pada kelompok laki-laki.

Cerita Mama Muda di Bantaeng 3Ratna Delasari sedang bersantai bersama dua anak dan suaminya. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka/FB Ratna Behel Bantaeng).

Dalam berjualan daring, Ratna juga menerapkan cara dan prosedur yang fleksibel. Kadang ia berbelanja barang-barang baru dan unik yang kemudian dipajang di rumahnya untuk diunggah dan dijual di medsos. Atau dia cukup meminta contoh gambar barang dari suplayer dan membuka sistem pre order. Jika ada yang berminat barulah barang tersebut dipesan dengan cara dimodali olehnya terlebih dahulu.

Tak jarang ia mendapati pelanggan yang tidak konsisten. Ada yang secara tiba-tiba membatalkan pesanan, padahal dirinya telah membayar harga barang pada suplayer, dan pihak suplayer tidak mau meretur atau mengembalikan uang. Ada juga yang secara tiba-tiba menghilang dengan memblokir akun sehingga tak dapat lagi dideteksi keberadaannya secara virtual.

Hal-hal seperti ini tentu saja membuatnya merugi. Namun, katanya hal itu sudah bukan hal baru dalam dunia bisnis. Toh, barang-barang yang dibatalkan tersebut bisa dijualnya kembali. Dia percaya bahwa setiap barang yang dijualnya akan membawa rezeki.

Begitu juga dalam hal persaingan bisnis. Saat ini, kata dia, semakin banyaknya orang-orang yang memanfaatkan medsos sebagai lahan mengais rejeki. Tapi hal itu tak menyurutkan semangat bisnisnya. Ia justru terpacu untuk semakin meningkatkan keterampilan dalam mengelola usahanya.

"Yang terpenting kita mau belajar agar tidak ketinggalan. Berbisnis itu adalah soal skill, keterampilan. Kalaupun banyak jualan yang sama tapi keterampilan dan rejeki orang kan beda-beda," ujarnya.

Saat ini, daripapda memikirkan persaingan pasar yang semakin ketat, Ratna hanya fokus mencari formula agar bisnisnya tetap berjalan. Dagangannya laris dan mampu bersaing sehat baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Sampai sekarang pelanggannya sudah tersebar di beberapa daerah di Sulawesi Selatan bahkan di daerah lain di Indonesia. Seperti Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Sengkang, Timika, Batam, Tana toraja dan Makassar. Bahkan daerah yang terjauh, ia pernah menerima pesanan kosmetik dari perbatasan Malaysia.

"Sebenarnya bukan cuma kosmetik dan pakaian juga, beberapa jualan yang tidak ada atau sulit didapat di Bantaeng saya beli dari luar kemudian jual di sini, misal dapat jengkol, pete seperti itu," katanya mengakhiri pembicaraan. []

Berita terkait
Kisah Dosen Cantik Multitalenta dari Bantaeng
Arini Nur Annisa, yang akrab disapa Rini atau Arini adalah seorang dosen cantik yang juga berprofesi sebagai pembawa acara atau MC.
Mobil Internet Gratis untuk Anak di Yogyakarta
Seorang jurnalis di Yogyakarta berkolaborasi dengan komunitas Untuk Teman menyediakan internet gratis dan perpustakaan untuk anak.
Dara Bantaeng 2020 dan Sampah Hutan Pinus Rombeng
Aisyah, 17 tahun, Dara Bantaeng, menyoroti salah satu obyek wisata di Kabupaten Bantaeng, yakni Hutan Pinus Rombeng di Kecamatan Uluere.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.