Malaysia Sumbang 18 Juta Sarung Tangan ke Wuhan

Pemerintah Malaysia akan mengirimkan 18 juta sarung tangan medis untuk membantu petugas kesehatan di Wuhan.
Seorang petugas kesehatan menguji sarung tangan yang akan dipakai di Unit Perawatan Darurat Biosecure (CUBE) baru di ALIMA (Aliansi Aksi Medis Internasional) pusat perawatan Ebola di Beni, di Republik Demokratik Kongo, 30 Maret 2019. (Foto: Channel News Asia|REUTERS|Baz Ratner|File).

Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia akan mengirimkan 18 juta sarung tangan medis untuk membantu petugas kesehatan di Wuhan. Menurut Menteri Perindustrian Primer Malaysia Teresa Kok, sumbangan sarung tangan medis ini sebagai bentuk solidaritas Malaysia dalam mebantu warga Wuhan.

Menurut Teresa Kok, saat ini, rumah sakit di Wuhan membutuhkan banyak peralatan medis seperi masker, pakaian dan sarung tangan untuk menangani pasien terinfeksi virus corona baru karena persediaan mulai menipis. "Sarung tangan medis baik yang terbuat dari karet alam dan nitiril akan dikirim ke China. Pengiriman pertama sedang dalam perjalanan menuju Wuhan," katanya seperti diberitakan dari Channel News Asia, Jumat, 31 Januari 2020.

Kok mengatakan Kementerian Perindustrian Primer menjalin kolaborasi dengan Dewan Promosi Ekspor Karet Malaysia (MREPC) dan produsen sarung tangan karet dalam program sumbangan untuk Wuhan. Para produsen memberikan dukungan penuh kepada pemerintah untuk membantu China dalam penanganan virus wuhan yang mematikan.

"Para pemain industri sarung tangan Malaysia siap menjadi yang terdepan dalam memasok sarung tangan medis yang berkualitas tinggi ke dunia, terutama di saat-saat kondisi kritis seperti ini untuk memerangi wabah dan pandemi virus corona," ucapnya. Menurutnya, dua perusahaan, Top Glove dan Supermax telah menyumbangkan 2,3 juta pasang sarung tangan medi melalui kantor perwakilan dan distributor mereka di Wuhan.

Virus CoronaPetugas sedang medis memeriksa pasien terdampak virus corona di kota Wuhan, China. (Foto: Reuters)

Kami ingin bernegosiasi dengan pemerintah China sehingga warga  Malaysia yang tidak sakit diizinkan untuk dipulangkan.

Malaysia merupakan produsen sarung tangan medis terkemuka di dunia. Setiap tahun Negeri Jiran ini mengekspor sebanyak 180 miliar sarung tangan ke seluruh dunia. Pada 2014, negara ini mengirim lebih dari 20 juta sarung tangan karet ke lima negara di Afrika (Liberia, Sierra Leone, Guinea, Nigeria, dan Kongo) yang tengah berjuang melawan endemi virus Ebola yang mematikan.

China menjadi mitra dagang terbesar Malaysia selama 10 tahun berturut-turut, dengan pertumbuhan perdagangan sebesar 8, peren menjadi 76,7 miliar dolar AS pada 2018. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah 2019-nCov atau virus corana baru sebagai keadaan darurat kesehatan global.

Untuk mengatasi penyebaran virus, pemerintah China telah mengisolasi 16 kota termasuk Wuhan. Virus ini telah menewaskan lebih dari 200 orang di China, hampir 10.000 kasus infeksi terkonfirmasi di seluruh dunia. Malayia hingga kini sudah ada delapan kasus yang terinfeksi, semuanya merupakan warga negara China.

WuhanJala di kota Wuhan terlihat sepi, setelah pemerintah Wuhan mengumumkan untuk melarang kendaraan yang tidak penting beropersi di pusat kota pada hari kedua Tahun Baru Imlek. 26 Januari 2020. (Foto: cnsphoto via Reuters)

Malaysia akan bernegosiasi secepatnya dengan pemerintah China untuk membawa pulang 82 warganya di Wuhan. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada Rabu mengatakan saat ini warga negara Malaysia tidak diizinkan meninggalkan Wuhan."Kami ingin bernegosiasi dengan pemerintah China sehingga warga Malaysia yang tidak sakit diizinkan untuk dipulangkan ke Malaysia," ucapnya.

Mahathir menambahkan setelah diperbolehkan pulang ke Malaysia, mereka akan dikarantina selama 14 hari untuk memastikan tidak terinfeksi virus. Putrajaya akan membawa pasokan untuk membantu pemerintah China ketika mengirim penerbangan charter untuk membawa pulang warga Malaysia.

“Kami tertarik untuk membantu Wuhan, jadi jika kami harus mengirim penerbangan charter untuk mengevakuasi warga kami dari Wuhan, jika diizinkan oleh pemerintah Cina, kami juga akan membawa makanan, sarung tangan dan masker wajah karena mereka kekurangan pasokan, " ucap Mahathir.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Dokter Prancis Ini Ingin Tetap Bertahan di Wuhan
Di saat orang-orang ingin bisa keluar dari Wuhan, dokter yang satu ini malah tetap tinggal di kota yang menjadi pusat penyebaran virus corona.
Catatan Harian Guo Jing yang Terkurung di Wuhan
Pemerintah China telah mengisolasi Wuhan sejak 23 Januai 2020 untuk mengendalikan virus yang mematikan agar tidak semakin meluas.
Jeritan Hati Keluarga WNI yang Terjebak di Wuhan
Orang tua mana yang tidak menjerit hatinya ketika anak atau anggota keluarga terjebak di Wuhan yang terisolasi karena merebaknya virus corona.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.