Maksiat di Padang Berpotensi Meningkat Saat Corona

Kesibukan pemerintah menangani virus corona justru dimanfaatkan sejumlah remaja di Kota Padang, Sumatera Barat untuk berbuat maksiat.
Petugas menggelandang remaja yang ditangkap warga melakukan tindakan mesum di sebuah indekos dan kontrakan di dua lokasi di Kota Padang, Jumat, 10 April 2020. (Foto: Tagar/Dok.Satpol PP Kota Padang)

Padang - Di tengah wabah corona (covid-19), kasus mesum justru kian marak terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat. Dua hari berturut-turut, masyarakat bahkan telah menangkap tiga pasangan muda-mudi yang diduga kedapatan berbuat asusila.

Masa kuliah yang dialihkan ke rumah secara online bisa saja dimanfaatkan oleh para muncikari mencari konsumen, termasuk kalangan muda-mudi untuk berbuat mesum.

Kasus pertama terjadi pada Jumat, 10 April 2020. Empat orang remaja yang diduga melakukan perbuatan mesum digerebek masyarakat. Mereka kedapatan sedang berbuat tidak senonoh dalam kamar kos-kosan. Beruntung pasangan tersebut diamuk massa karena keadaan cepat dinetralisir Satpol PP.

Sabtu, 11 April 2020, seorang mahasiswa berinisial SW, 26 tahun, dihakimi massa karena kedapatan melakukan perbuataan dugaan asusila dengan kekasihnya berinisial ND, 25 tahun, di sebuah indekos kawasan Ganting, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang.

Dia pun digelandang ke Markas Satpol PP Padang setelah mendapat bogem mentah. Beberapa hari sebelumnya, Satpol PP juga menangkap belasan anak muda yang kedapatan bermesraan di dalam kamar kos dan rumah kontrakan di lokasi berbeda-beda.

Sosiolog dari Universitas Negeri Padang (UNP) Erian Joni berpandangan bahwa banyak kalangan muda-mudi yang justru memanfaatkan wabah ini untuk berbuat yang tidak senonoh. Sebab, di masa pandemi ini, konsentrasi pemerintah dan semua aparat terkuras memikirkan dan mengantisipasi penyebaran virus covid-19.

"Masa kuliah yang dialihkan ke rumah secara online bisa saja dimanfaatkan oleh para muncikari mencari konsumen, termasuk kalangan muda-mudi untuk berbuat mesum," katanya kepada Tagar melalui pesan WhatsApp, Minggu, 12 April 2020.

Selain mahasiswa, kata Erian, potensi prostitusi pekerja seks komersial (PSK) pun meningkat di tengah corona. Mereka bisa saja banting harga demi bertahan hidup dalam kondisi sulit dan dilarang ke luar rumah.

"Pada umumnya, prostitusi sekarang menggunakan aplikasi online dan jaringan antar muncikari dengan para pria hidung belang tetap terjalin dan itu mereka pertahankan," katanya.

Menekan aktivitas di tengah wabah ini, kata Erian, aparat dituntut harus tetap melakukan razia. Seperti hal rutin yang dilakukan Satpol PP Padang sebagai pasukan penegak peraturan daerah.

Salah satu cara paling efektif memberantas aksi ini tak lain dengan melibatkan peran aktif semua pihak, apalagi masyarakat. "Informasi dari masyarakat sangat diperlukan dalam setiap aktivitas ini," katanya. []


Berita terkait
Kasus Mesum Lagi, Mahasiswa di Padang Dihajar Massa
Seorang mahasiswa yang kedapatan berbuat mesum di Kota Padang, Sumatera Barat, dihajar massa.
Ribuan Warga Padang Digratiskan Tagihan Air PDAM
Pemerintah Kota Padang akan menggratiskan pembayaran air PDAM selama tiga bulan untuk warga terdampak covid-19.
Warga Padang Tangkap Dua Pasang Remaja Diduga Mesum
Dua pasangan remaja diduga berbuat mesum di kamar kos ditangkap Satpol PP Padang.