Mahfud: Pancasila Tak Beri Ruang Komunisme dan Radikal

Menkopolhukam Mahfud Md menegaskan Pemerintah RI melalui RUU HIP, maka Pancasila tak memberi ruang untuk paham komunisme dan radikal.
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: Antara/Zuhdiar Laeis)

Bekasi - Sejumlah purnawirawan TNI bertemu dan berdialog dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020. Salah satu topik yang mereka bahas yaitu, mengenai Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP.

Pancasila tidak akan memberikan tempat kepada paham komunisme, marxisme, leninisme, dan paham-paham radikal.

Terkait hal tersebut, Mahfud Md menegaskan RUU HIP adalah inisiatif DPR yang saat ini tengah dibahas di tingkat Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) oleh pemerintah. Pemerintah RI, disebutnya memberikan perhatian yang besar terhadap RUU ini. Dia menegaskan tidak ada toleransi dengan ideologi komunisme dan paham radikal di sini.

"Sikap pemerintah sama dengan bapak-bapak sekalian, bahwa Pancasila tidak akan memberikan tempat kepada paham komunisme, marxisme, leninisme, dan paham-paham radikal," kata Mahfud Md.

Baca juga: Isu PKI Menyeruak, Kelompok Cendana Terlibat?

Meneruskan catatan Antara, Purnawirawan yang hadir antara lain, Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) Saiful Sulun, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Kiki Syahnakri, dan Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Bambang Dharmono. 

Selain membahas RUU HIP, mereka juga menyampaikan sejumlah pemikiran dan masukan kepada Pemerintah RI.

Kepada Mahfud, mereka menyampaikan pandangan tentang pentingnya pemerintah untuk terus-menerus memelihara persatuan dan kesatuan Indonesia, serta menjaga kedaulatan dan ideologi negara. 

"Belakangan muncul berbagai ancaman terhadap ideologi negara, fenomena liberalisme, radikalisme, dan lain sebagainya yang perlu diantisipasi dengan sangat baik oleh pemerintah," kata Saiful Sulun yang menjadi Juru bicara para purnawirawan seperti dikutip dalam siaran persnya. 

Baca juga: Gerah Pelabelan Kadrun, PA 212: Mereka neo-PKI

Para purnawirawan ini juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo. Menurut dia, Jokowi telah sungguh-sungguh memimpin bangsa Indonesia di tengah berbagai ancaman global saat ini. 

"Kami mengapresiasi dan mendukung pemerintah, khususnya Presiden Jokowi yang dengan tulus dan sungguh-sungguh bekerja untuk rakyat," kata mantan wakil ketua MPR itu. 

Para purnawirawan yang sebagian besar adalah anggota Legiun Veteran Republik Indonesia ini juga mengungkapkan rasa rindunya untuk bertemu Jokowi. 

"Kami dulu sering bertemu dan berdialog dengan bapak presiden, tapi kami paham betul beliau sekarang sangat sibuk, urusan Covid-19, dan lain-lain persoalan bangsa, padahal kami rindu untuk bertemu," ujar Saiful Sulun. 

Mahfud Md lantas merespons dengan mengatakan akan menyampaikan pesan-pesan para purnawirawan kepada Presiden Jokowi. []

Berita terkait
Bamsoet Bahas Isu Kebangkitan PKI, Terangkan RUU HIP
Ketua MPR Bambang Soesatyo menilai Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Haluan Ideologi Pancasila (HIP) tidak akan menghidupkan PKI komunisme.
TAP MPRS Tak Masuk RUU HIP, Indikasi Bangkitkan PKI?
Mardani Ali Sera menegaskan, tidak adanya TAP MPRS membuat masyarakat berpendapat bahwa hal tersebut bertujuan untuk membangkitkan PKI.
Roy Suryo Desak Sejarawan Ikut Luruskan Sejarah PKI
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo telah mendesak sejarawan untuk ikut andil meluruskan tentang PKI di Wikipedia.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.