Mahfud Md Sebut Pemerintah Tak Larang Pemutaran Film G30S/PKI

Mahfud Md mengatakan pemerintah tidak pernah melakukan pelarangan pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI.
Menko Polhukam Mahfud MD memberikan di terminal kedatangan VIP Bandara Internasional Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, Rabu, 16 September 2020. (Foto: Tagar/Muhammad Aidil)

Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengatakan siapapun boleh menonton film pengkhianatan G30S/PKI. Pasalnya pemerintah tidak pernah melakukan pelarangan pemutaran film tersebut.

"Ya, jadi banyak yang bertanya apakah pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI itu dibolehkan atau tidak. Saya sudah mengatakan pemutaran film itu boleh, tidak ada yang melarang, tapi juga tidak mewajibkan," kata Mahfud dalam rekaman video yang diterima, di Jakarta, Selasa malam, 29 September 2020. 

Tetapi kalau itu sebagai pilihan sukarela memang mau ditayangkan atas kesadaran dan kehendak sendiri, maka itu dibolehkan.

Baca juga: Film G30S PKI, PA 212 Wanti-wanti Mahfud Md Ingat Jas Hijau

Menurutnya, pemerintah hanya melarang bila penayangannya menimbulkan kerumunan. Sebab hal tersebut dapat melanggar protokol kesehatan C-19. 

"Dan itu berlaku bukan hanya untuk penonton film G30S/PKI tetapi untuk kegiatan apapun yang melanggar protokol kesehatan, itu dilarang," tuturnya. 

Kendati demikian, mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini mengatakan Menteri Penerangan Muhammad Yunus Yosfiah pada era pemerintahan Presiden BJ Habibie pernah menyebut penghentian penayangan film tersebut menjadi sebuah keharusan.

Namun saat ini, kata dia, masyarakat tetap bisa saja menonton film tersebut atas kehendak dirinya sendiri. 

"Tetapi kalau itu sebagai pilihan sukarela memang mau ditayangkan atas kesadaran dan kehendak sendiri, maka itu dibolehkan," kata Mahfud.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mewanti-wanti Mahfud Md untuk tidak memikirkan aspek 'Jas Merah' saja dalam penayangan film Penumpasan Pengkhianatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI), agar selanjutnya Mahfud mengingat 'Jas Hijau.'

Diketahui, Mahfud Md belakangan merasa heran dengan animo masyarakat membesar dan meributkan tontonan film G30S PKI yang diproduksi era Presiden RI ke-2 Soeharto itu.

"Jadi, Mahfud Md enggak usah heran lah, apalagi sampai panik karena rakyat yang cinta negeri ini selalu mengingat jas merah (jangan sekali-kali melupakan sejarah), apalagi jas hijau (jangan sekali kali hilangkan jasa ulama)," kata Novel Bamukmin kepada Tagar, Selasa, 29 September 2020.

Novel yang merasa pancasilais itu, mengaku akan menjaga Pancasila dari rongrongan PKI yang dia tuding antiagama dan kerap melakukan penistaan tehadap agama. Baginya, Pancasila adalah rumusan dan warisan ulama yang perlu dijaga.

"Pancasila dan ulama itu sendiri sebagai ujung tombak terdepan dalam merealisasikan nilai-nilai agama, yang jelas di dalamnya terkandung nilai-nilai Pancasila," ucapnya.

Baca juga: Mahfud MD Heran Penayangan Film G30S PKI Diributkan

Dia menyarankan, penayangan film G30S PKI harus diputar serentak baik di televisi, maupun streaming melalui YouTube. Sebab, kata dia, periode September dan Oktober ini sudah menjadi suatu sejarah kelam yang tidak boleh dilupakan bagi rakyat Indonesia. Tujuan lainnya, agar generasi muda Indonesia melek sejarah. []

Berita terkait
Mahfud MD Minta Dangdutan di Tegal Dipidana, Ganjar: Sepakat
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sepakat dengan Mahfud MD yang meminta penyelenggara konser dangdut di Kota Tegal dijerat hukum pidana.
Mahfud Md Singgung Kepala Daerah Dibiayai Cukong
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md singgung kepala daerah dalam Pilkada dibiayai cukong koruptif.
Mahfud Md Bantah Ada Islamofobia di era Jokowi
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md membantah adanya Islamofobia di era Presiden Jokowi.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu