Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menegaskan bahwa peristiwa yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang menewaskan empat warga setempat, bukan perang suku apalagi perang agama.
Hal itu diungkapnya dalam keterangan pers di kantor Kemenko Polhukam di Jakarta, Senin, 30 November 2020, saat menyampaikan perkembangan situasi di Kabupaten Sigi pascapembunuhan warga di sana.
Menurut Mahfud, peristiwa ini dilakukan oleh kelompok kejahatan Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin Ali Kalora dan tidak mewakili agama tertentu.
TNI akan mendukung Polri, besok pagi akan diberangkatkan pasukan khusus dari Halim menuju Palu
"Ini sebenarnya adalah upaya pihak tertentu untuk meneror dan menciptakan suasana yang tidak kondusif, dengan tujuan untuk menciptakan kekacauan yang bisa mengoyak persatuan dan memecah belah bangsa," katanya didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Baca juga: Teror Berdarah di Sigi, Densus 88 dan TNI Harus Basmi Ali Kalora
Kepada para tokoh agama, pemerintah kata dia, berharap agar menyebarluaskan pesan-pesan yang baik kepada masyarakat. Karena agama apapun yang hadir di dunia ini untuk membangun perdamaian dan persaudaraan.
Pasukan Khusus
Sementara itu, Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan TNI akan menindak tegas pelaku dalam hal ini MIT.
"TNI akan mendukung Polri, besok pagi akan diberangkatkan pasukan khusus dari Halim menuju Palu, untuk memperkuat pasukan yang sudah ada sebelumnya di Poso. Sehingga apa yang diharapkan seluruh masyarakat Indonesia, kelompok MIT harus dikejar dan sampai dapat, akan kami laksanakan," tukasnya.
Baca juga: Mahfud Md Minta Aparat Kejar Pelaku Pembantaian di Sigi
Panglima memohon doa agar operasi penangkapan teroris bisa berjalan dengan lancar. Dukungan untuk operasi ini, sambungnya, sebelumnya sudah dikirim secara bersama dengan Polri.
"Dengan operasi tersebut, kami yakin kelompok MIT yang melakukan kejahatan atas penduduk yang tidak berdosa segera tertangani," katanya.[]