Mahfud MD Akan Mundur dari Menko Polhukam: Nanti pada Saat yang Tepat

Paslon nomor urut 3 Mahfud MD dikabarkan akan mundur dari posisinya sebagai Menko Polhukam. Isu ini ramai mencuat.
Paslon nomor urut 3 Mahfud MD. (Foto: Tagar/Instagram/@mahfudmd)mahfudmd)

TAGAR.id, Jakarta - Paslon nomor urut 3 Mahfud MD dikabarkan akan mundur dari posisinya sebagai Menko Polhukam. Isu ini ramai mencuat pada Selasa, 23 Januari 2024.

Mahfud, kemudian menjawab isu dirinya mundur. Hal itu disampaikan Mahfud dalam acara 'Tabrak Prof' di Kota Semarang. 'Tabrak Prof' merupakan program baru yang digagas Mahfud untuk konsultasi hukum hingga mendengar masukan dari para warga.

Mahfud ditanya oleh seorang pemuda soal marak pejabat negara melakukan pelanggaran karena memanfaatkan fasilitas negara ketika kampanye.


Nah dengan beberapa kejadian orang menggunakan fasilitas, menggunakan alat transportasi alasannya kunjungan kerja tapi di sana kampanye, kan, rakyat bisa melihat, maka kita sedang mengambil risiko itu. Maka saya sarankan mundur lah.


Mahfud lantas ditanya apakah akan mundur atau tidak dari Kabinet Indonesia Maju. Namun Mahfud menyebut, dirinya akan mundur ketika sudah waktunya.

"Baik, tolong dengarkan baik-baik semuanya, apa yang disampaikan Pak Ganjar sore ini adalah kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal bahwa saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik," kata Mahfud di Kafe Borjuis, Jalan Tendean, Kota Semarang.

Eks Ketua MK ini menyebut, sejak maju jadi cawapres, dirinya tidak pernah menggunakan fasilitas negara. Ia berusaha menjadi contoh agar pejabat lain mengikuti dirinya.

"Saya ingin memberi contoh kalau saya jadi cawapres masih merangkap menteri, masih menggunakan kedudukan saya, untuk fasilitas negara ini, 3 bulan saya enggak perah pakai fasilitas negara," kata Mahfud.

"Saya masih berkantor di Polhukam secara rutin semua tugas dan surat masuk pasti selesai tidak sampai seminggu di meja saya meskipun saya cawapres," tutur Mahfud.

Lebih jauh, Mahfud mengatakan dirinya sangat menghormati Presiden Jokowi. Ia melihat Jokowi mempunyai niat yang tulus ketika memutuskan mengangkat dirinya jadi Menko Polhukam.

"Jadi harus saya jaga dalam rangka transisi dan saya hormati Presiden Jokowi yang angkat saya 4,5 tahun lalu dengan penuh ketulusan dan berdasar ketulusan yang seperti itu pula saya akan teruskan tugas-tugas itu bersama Ganjar Pranowo," tutur dia.

Sebelumnya Mahfud disebut sudah membahas masalah ini dengan Ganjar Pranowo. Mereka menyoroti besarnya konflik kepentingan jika menteri maju di Pilpres 2024 tidak mundur .

"Itulah yang sejak awal kita bicara apakah seorang yang sekarang menjabat di dalam jabatan publik apalagi selevel menteri itu mundur atau tidak. Gubernur, bupati, wali kota, mundur atau tidak. Semua di jabatan publik," kata Ganjar kepada wartawan usai menyambangi Ponpes Budaya Wongsorogo.

Ganjar mengatakan, hasil diskusi itu, dirinya dan Mahfud sepakat menteri harus mundur. Sebab sudah ada kejadian menteri kampanye menggunakan fasilitas negara.

"Nah dengan beberapa kejadian orang menggunakan fasilitas, menggunakan alat transportasi alasannya kunjungan kerja tapi di sana kampanye, kan, rakyat bisa melihat, maka kita sedang mengambil risiko itu. Maka saya sarankan mundur lah," kata Ganjar.

"Termasuk Pak Mahfud. Jadi kita sudah diskusi dengan beliau pada soal ini agar fair, lebih baik mundur lah," pungkasnya. []

Berita terkait
Jelang Pencoblosan, Ahmad Sahroni Unggah Foto Bareng Gibran hingga Mahfud Md, Ada Apa?
Bendahara Umum DPP Partai Nasdem, Sahroni mengunggah foto berdua bersama cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Janji Kampanye Mahfud Md dari Biaya Haji Murah dan Daftar Tunggu yang Cepat
Calon Wakil Presiden nomor urut 03 Mahfud MD menjanjikan biaya haji yang murah, daftar dan waktu menunggu yang cepat.
Cawapres Mahfud MD Minta Bawaslu dan KPK Selidiki Dugaan Transaksi Janggal Pemilu 2024
Cawapres Mahfud Md meminta Bawaslu dan KPK untuk menyelidiki dugaan transaksi janggal pada Pemilu 2024.