Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, mengatakan ratusan ribu bidan dan mahasiswa kedokteran akan dilatih sebagai vaksinator, atau tenaga kesehatan yang diperuntukkan menyuntikkan dosis vaksin Covid-19.
Hal ini dilakukan, kata Mahfud, lantaran pemerintah sudah menargetkan jumlah penerima vaksin Covid-19 sampai September 2021 mencapai 70 juta orang.
"Untuk mencapai 70 juta tervaksin September ini, Pemerintah akan melatih ratusan ribu bidan dan mahasiswa kedokteran sebagai vaksinator," tulis Mahfud dalam akun Twitternya @mohmahfudmd, Sabtu, 17 Juli 2021.
Namun, Mahfud mengatakan bahwa pelatihan ini tidak akan mudah, karena vaksinator ini nantinya tak hanya menyuntikkan vaksin, tetapi juga ikut melakukan skrining kesehatan kepada calon peserta vaksinasi.
Pemerintah akan melatih ratusan ribu bidan dan mahasiswa kedokteran sebagai vaksinator.
"Tapi itu tak mudah. Menyuntikkan vaksin itu tak cukup 5 menit per orang. Yang akan divaksin harus dicek dulu tensi dan kimia darahnya agar bisa menerima vaksin," tulisnya.
- Baca Juga: Mahfud MD Kritik Sinetron Ikatan Cinta
Selain itu, ia juga mengatakan pemberian vaksin Covid-19 tidak bisa disuntikkan dengan sembarangan. Sebab, ada orang-orang tertentu tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan, dan bisa menimbulkan dampak yang fatal apabila tetap dilakukan.
"Yang tensi darahnya tinggi, misalnya, diberi obat dan ditunggu dulu sampai normal. Nunggunya bisa setengah sampai dengan satu jam. Setelah normal baru disuntik vaksin. Kalau disuntik sembarangan, saat kimia darah atau tensi tidak tepat itu berbahaya, bisa fatal. Jadi memang harus super hati-hati," ucapnya. []