Mahathir Mohamad Putuskan Pensiun, Tak Mau Ikut Pemilu Lagi

mahathir mohomad memutuskan untuk mundur dari hingar bingar konstelasi politik di Malaysia dan tak akan ikut pemilu.
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berbicara saat wawancara dengan Reuters di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Maret 2020. (Foto: Dokumentasi REUTERS|Lim Huey Teng).






Langkawi - Mahathir Mohamad memutuskan untuk mundur dari hingar bingar konstelasi politik di Malaysia. Mantan perdana menteri ini pada Sabtu, 26 September 2020 menyebutkan bahwa ia tidak akan ikut pemilihan umum (pemilu) dengan alasan uzur karena pada saat itu usianya sudah  98 tahun.

Partai Pejuang berharap bisa memenangkan memenangkan sekitar 30 kursi dalam pemilu ke-15.

Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Mahathir akan menyampaikan saran dan berbagi pengalaman dengan partainya Pejuang yang akan ikut ambil bagian dalam suksesi kepemimpinan di Malaysia. Pemilu kemungkinan akan digelar pada 2023 mendatang, namun ada pembicaraan mengenai kemungkinan jejak pendapat.

Mahathir mengatakan Partai Pejuang berharap bisa memenangkan memenangkan sekitar 30 kursi dalam pemilu ke-15 dan menjadi raja dalam pembentukan pemerintahan baru. Ia menegaskan bahwa Partai Pejuang tidak akan menjadi bagian dari koalisi Perikatan Nasional (PN) yang berkuasa atau koalisi oposisi Pakatan Harapan (PH).

Mantan perdana menteri pemerintah Pakatan Harapan sebelumnya disingkirkan dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), yang ia dirikan. Hal itu terjadi setelah Mahathir menolak untuk mendukung pemerintah Perikatan Nasional yang dipimpin oleh presiden Bersatu Muhyiddin Yassin yang kini menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Berbicara kepada wartawan di pusat layanan MP Langkawi pada hari Sabtu, Mahathir mengatakan ada risiko pandemi Covid-19 bila menyerukan pemilu sekarang. “Dalam keadaan normal bisa (dibubarkan) karena GE memberikan kekuasaan kepada masyarakat untuk memutuskan siapa yang menjadi pemerintah," tuturnya.

Namun menurut Mahathir Mohamad, saat ini negara sedang menghadapi masalah Covid-19. Hal ini membuat cost atau biaya yang tinggi untuk pemilu karena pemerintah juga telah mengeluarkan banyak anggaran untuk mengatasi pandemi.

Awal pekan ini, pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa ia telah mengumpulkan mayoritas anggota parlemen yang "kuat, tangguh. Ia juga dan meyakinkan untuk membentuk pemerintahan baru. []

Berita terkait
Mantan PM Mahathir Mohamad Jalani Karantina Sendiri
Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad, jalani karantina sendiri setelah kontak dekat dengan anggota yang dinyatakan positif Covid-19
Mahathir Mohamad Kembali Berkantor di Putrajaya
Dr Mahathir Mohamad kembali berkantor di Kantor Perdana Menteri Putrajaya, Selasa, 25 Februari 2020, sebagai perdana menteri sementara
Sudah Mundur, Mahathir Mohamad Masih PM Sementara
Raja Malaysia, Sultan Abdullah Shah telah menerima pengunduran diri Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.