Mahasiswa Unhas Juara Debat Bahasa Inggris Tingkat Asia

Dua mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) berhasil meraih juara ke dua dalam lomba Debat Bahasa Inggris tingkat Asia
Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas Muh. Firmansyah Walenna saat mengikuti debat. (Foto: Tagar/Unhas/Aan)

Makassar - Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas Muh. Firmansyah Walenna bersama Nurmuliasneny Musa mahasiswa Departemen Psikologi Fakultas Kedokteran berhasil meraih juara dua pada ajang lomba debat bahasa Inggris tingkat Asia.

"Beberapa institusi mengirim satu sampai lima tim, tapi kami dari Unhas hanya mengirim satu tim di ABP 2019 dan berhasil menjadi juara dua," kata Firmansyah dalam keterangannya, Jumat 6 September 2019.

Firmansyah mengatakan, Asian British Parliamentary (ABP) yang berlangsung di Yogyakarta adalah lomba debat bahasa Inggris tingkat Asia paling prestisius untuk format British Parliamentary. Lomba ini berada di bawah lomba debat bahasa Inggris tingkat dunia yaitu World Universities Debate Championship.

"Ada dua metode persiapan yang kami lakukan. Pertama, latihan debat langsung dengan teman-teman anggota UKM untuk melatih public speaking dan menggunakan argumentasi melalui contoh langsung. Kedua, memperbanyak materi-materi dan informasi mengenai kejadian/event dunia karena melihat mosi perdebatan di ABP sangat beragam dan mendiskusikan isu-isu yang paling terkini," ujar ketua Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Debat Bahasa Inggris (DBI).

Kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan di Vietnam ini diikuti oleh 11 negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Indonesia, Cina, Korea, Singapore, Hongkong, Filipina, Bangladesh, Jepang, dan Thailand. Sebanyak 77 tim peserta ikut berpartisipasi dalam lomba kali ini.

Tim dari Unhas masuk grand final bersama Atma Jakarta, Universitas Indonesia, dan Universitas Keio Jepang. Di akhir lomba, Atma Jakarta meraih juara 1, sementara Unhas, UI, dan Universitas Keio Jepang menyabet Co-Grandfinalist atau juara 2-bersama.

Selain meraih juara 2, Firmansyah juga dinobatkan sebagai peringkat 10 pembicara terbaik kategori English as Foreign Language (EFL) tingkat Asia.

Mahasiswa angkatan 2017 ini pun menceritakan strategi saat berlomba. Ia menjelaskan, tim Unhas dititik beratkan dalam mengetahui isu terkini secara detail. Mulai dari latar belakang terjadinya peristiwa, dan tahu cara menyelesaikannya.

"Seperti isu perdebatan pembakaran hutan Amazon dan penanganan Brazil terhadap masalah tersebut dan isu separatisme Papua di Indonesia," terangnya.

Firmasnyah merasa bersyukur dapat mengikuti lomba ini. Ia bisa bertemu dengan para debater dari berbagai negara yang mempunyai gaya, dan pendekatan yang berbeda di isu-isu perdebatan.

"Kami menghadapi universitas yang telah berpengalaman di lomba debat tingkat Asia ini seperti National University of Singapore (NUS) dan Institute of Business Administration – Dhaka University (IBA-DU) yang merupakan mantan juara lomba ini. Dengan menghadapi mereka, kita juga mendapatkan banyak poin evaluasi di ronde-ronde berikutnya," kata Firman.

Firman berharap hasil yang diperoleh bisa menjadi inisiatif bagi Unhas untuk lebih aktif lagi mengikuti lomba internasional.

"Semoga kami mendapatkan dukungan penuh dari pihak Unhas baik moral ataupun dana agar kita bisa memberikan prestasi yang lebih baik juga," lanjutnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas, Prof A Arsunan Arsin mengatakan, prestasi ini bukan hanya kebanggaan mahasiswa Unhas, melainkan juga semua masyarakat Sulawesi Selatan di kancah Asia.

"Kita akan tetap memperhatikan mahasiswa yang berprestasi, dan untuk yang ikut lomba dan mendapatkan medali emas, perak, dan perunggu akan dibuatkan Surat Keputusan  untuk pemberian penghargaan," jelas Arsunan. []

Baca juga: 

Berita terkait
Daihatsu Astec Open Kembali Gelar di Makassar
Daihatsu Astec Open 2019 kembali di gelar di kota Makassar. Turnamen bulutangkis yang terdaftar dalam PBSI ini digelar 10-14 September 2019.
Nasib Caleg Narkoba Makassar, Lanjut Rehabilitasi?
Polres Kota Besar Kota Besar Makassar sedang mempertimbangkan hasil assessment untuk rehabilitasi caleg DPRD terpilih yang tersandung narkoba.
Pria Makassar Bangun Usaha dari Hasil Mencuri
Seorang pria berinisial AAP, ditangkap polisi karena membobol sebuah rumah kos di Makassar.