Jakarta - Seorang mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhamad Iksan (23) dibacok orang tak dikenal usai melakukan demonstrasi soal tambang yang diduga bermasalah di Konawe Utara di depan Gedung DPRD Sultra, Kamis, 2 Januari 2020.
Iksan tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Dia yang tergabung dalam Pengurus Pusat SYLVA Indonesia atau Ikatan Mahasiswa Kehutanan se-Indonesia saat melakukan aksi demo sempat ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Sultra Nursalam Lada.
Setelah aksi selesai, mereka kembali ke kampus pada pukul 13.00 WITA. Namun saat mereka sedang bercengkrama di halaman jurusan sembari menunggu staf akademik untuk mengurus persiapan kuliah kerja nyata (KKN), tiba-tiba ada yang menyerang. "Jadi, ada lima orang di situ. Tiga orang duduk dan dua orang berdiri, salah satunya Iksan," kata IK salah seorang saksi.
Pelaku pembacokan naik sepeda motor
Iksan bersama kawan-kawan melihat kedua pelaku pembacokan itu mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion. Namun mereka tidak memperhatikan pengendara sepeda motor itu. "Tapi, tiba-tiba pengendara motor itu berhenti dan langsung membacok korban (Iksan). Kami berhamburan, melarikan diri," ujar IK.
Pelaku langsung melarikan diri setelah membacok Iksan. Iksan yang terluka langsung dibawa ke Puskesmas setempat untuk mendapat perawatan. "Kepala Iksan mengalami luka sobek dengan 14 jahitan. Beruntung korban masih sadar," tutur IK.
Teman-teman Iksan tidak dapat mengenali wajah pelaku lantaran tertutup helm. Yang bisa diidentifikasi hanya salah satu pelaku berbadan gemuk dan satunya memiliki cambang. "Plat motornya sengaja dilipat agar tidak ditandai. Kami duga, ini sudah direncanakan dari awal," kata IK.
Sering mendapat teror
Kelompok aktivis ini kerap mendapat aksi teror dengan menggunakan nomor telepon tak dikena. Mereka diancam untuk tidak melanjutkan niatnya berdemo.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Nur Akbar mengaku telah menerima laporan dari teman Iksan. Saat ini pihaknya sedang menyelidiki aksi pembacokan itu. "Ini jelas tindak pidana penganiayaan. Serahkan penanganan ke polisi biar dibantu untuk mengungkapkan dan menangkap pelakunya. Mari kita tenangkan suasana jangan tambah rumit yang justru bisa merugikan masyarakat dan diri kita," ujarnya. []
Baca Juga:
- 2 Mahasiswa Kendari Gugur, IMM dan IPM Jatim Salat Gaib
- Jokowi Berduka dengan Kematian Dua Mahasiswa Kendari