Mahasiswa Bayar Uang Kuliah dari Pekerjaan Sebagai PSK

Survei di Inggris menunjukkan 1 dari 25 mahasiswa kerja sebagai PSK, hal yang sama juga terjadi di Indonesia dengan maraknya prostitusi online
Simbol pergerakan pekerja seks (Foto: nswp.org)

Oleh: Syaiful W. Harahap

Sebuah survei di Inggris tentang keuangan mahasiswa yang dijalankan oleh situs Save the Student menunjukkan 1 dari 25 mahasiswa kerja sebagai pekerja seks komersial (PSK), termasuk berkencan dengan pria paruh baya, menjual pakaian dalam, serta menjual layanan seks. Responden survei 3.000 mahasiswa dan mahasiswi di Inggris.

Dalam laporan “BBC News Indonesia” ('Pekerjaan seks membantu saya membayar biaya kuliah. Sekarang saya menyesal', 27 Oktober 2019) disebutkan rata-rata biaya hidup seorang mahasiswa di Inggris setiap bulan 807 poundsterling atau setara dengan Rp 14.530.196,4.

Jual Foto Diri

Seorang mahasiswa, misalnya, mengaku untuk mendapatkan biaya hidup beberapa kali dia meladeni laki-laki dengan imbalan antara 20 poundsterling (Rp 360.000) sampai 120 poundsterling (Rp 2,1 juta).

Survei yang dipublikasi akhir Agustus 2019 itu menunjukkan empat dari lima mahasiswa di Inggris khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Hasil survei juga menunjukkan ada 6% mahasiswa yang mengatakan mereka akan melakukan pekerjaan itu (PSK) ketika mereka membutuhkan uang dalam keadaan darurat.

Selain itu 79% mahasiswa khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup. Sebaliknya, 71% mahasiswa akan berpaling kepada orang tua untuk mendapatkan uang tunai dalam keadaan darurat. Sementara itu 4% mahasiswa mengaku melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan orang dewasa.

Seorang mahasiswi yang minta namanya dirahasiakan mengaku kaget mendengar jumlah rekannya sesama mahasiswi yang jadi PSK untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Mahasiswi ini mengaku hanya bisa membeli pizza beku murahan karena sewa kamar yang mahal. Pizza itu dia panaskan di oven.

Dalam keadaan putus asa mahasiswi tadi mendapat informasi di media sosial bahwa denga menjual foto diri ke sebuah situs fetish dia bisa mendapat uang 100 poundsterling (sekitar Rp 1,8 juta). Jika mau lebih banyak uang maka dia harus menjual foto bagian tubuhnya yaitu kaki.

Baca juga: Untuk Apa Laki-laki Mencuri Celana Dalam Perempuan

Mahasiswi yang jadi PSK untuk memenuhi kebutuhan hidup mengaku kehidupan di perguruan tinggi mengerikan (mungkin tentang biaya kuliah dan keperluan lain-pen.). Bagi mahasiswi itu jadi PSK untuk memenuhi kebutuhan hidup jadi kenangan pahit dalam hidupnya.

Hasil survei menemukan bahwa 57% dari responden mengalami gangguan kesehatan mental karena khawatir soal uang. Angka tersebut naik 11% dari tahun lalu. Menurut ahli psikoterapi, Hannah Morish, bekerja sebagai PSK bisa dengan mudah menyebabkan kecemasan dan depresi.

Bekerja sebagai PSK bisa membuat seseorang merasa terkucil karena stigma yang melekat pada dirinya. Jika dikaitkan dengan mahasiswi, maka mahasiswi itu sudah mempunyai pengalaman negatif atau berbahaya ketika dia bekerja sebagai PSK. Mereka merasa tidak bisa membicarakan pengalaman pahit itu dengan orang lain sehingga mereka semakin terkucil dan kesepian.

Kasus di Indonesia

Morish berharap kampus dan senat mahasiswa menyediakan penasehat dan ruang aman di kampus sebagai dukungan bagi mahasiswa dan mahasiswi yang terlibat dengan pekerjaan sebagai PSK. Selain itu, Jake Butler dari Save the Student mengatakan ketersediaan dana dan beasiswa untuk mahasiswa harus dijadikan prioritas utama oleh kampus.

Hasil survei terhadap mahasiswa di Inggris itu layak juga dipikirkan di Indonesia karena berbagai kasus prostitusi online juga banyak yang melibatkan mahasiswi dengan berbagai alasan. Tahun 2018 Mapolresta Banda Aceh, Aceh, menangkap 7 perempuan yang terlibat prostitusi online. Enam di antaranya adalah mahasiswi berbagai perguruan tinggi di Banda Aceh. Disebutkan mahasiswi itu butuh uang untuk mendukung gaya hidup.

Di Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), polisi juga membongkar prostitusi online yang melibatkan seorang mahasiswi yang jadi PSK (2019). Di banyak kota polisi juga membongkar jaringan prostitusi online yang melibatkan mahasiswi.

Seorang mucikari mengatakan kepada polisi bahwa yang datang justru mahasiswi yang mengeluh butuh uang untuk berbagai keperluan, seperti membayar biaya kos, kredit motor, dll. Di Kota Samarinda, Kaltim, polisi menangkap seorang mahasiswi, GD, 28 tahun, yang jadi mucikari (2019). Di Purwokerto, Jateng, seorang germo menawarkan ‘anak buahnya’ seorang cewek yang sedang kuliah S2 (2019).

Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menangkap seorang mucikari yang menawarkan seorang mahasiswi berumur 17 tahun melalui media sosial (2019). Polda DI Yogyakarta membongkar jaringan prostitusi online yang menawarkan ‘angel’, sebutan untuk PSK, sebagian dari mereka adalah mahasiswi (2019).

Kasus-kasus itu sebagai contoh dari ratusan kasus serupa di seluruh Nusantara. Polisi hanya bisa menjerat mucikari dan PSK sedangkan laki-laki yang membeli seks lolos dari jerat hukum.

Bagi Butler peningkatan jumlah mahasiswa yang jadi PSK dalam dua tahun terakihir memang sangat mengkhawatirkan, tapi itu bukan tidak terduga sebelumnya karena kondisi finansial yang dihadapi mahasiswa. []

Berita terkait
Mensos Juliari Rehabilitasi Cewek Prostitusi Online
Tempat pelacuran ditutup, belakangan muncul prostitusi online yang justru tidak bisa diintervensi sehingga penyebaran penyakit tak terbendung
5 Fakta Putri Amelia Terjerat Kasus Prostitusi Online
5 fakta Putri Amelia, finalis Putri Pariwisata dan ikon pariwisata Danau Toba terjerat prostitusi online.
Beda Penanganan Kasus Prostitusi Vanessa Angel dengan Putri Amelia
Sama-sama prostitusi online, namun penanganan Vanessa Angel dengan finalis ajang Putri Pariwisata, Putri Amelia, berbeda.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.