Mahasiswa Ambon Sorot Transparansi Anggaran Covid-19

Mahasiswa dari GMKI dan HMI menggelar aksi demonstrasi di kantor Gubernur Maluku dan menyampaikan menolak pemberlakukan PSBB di Ambon.
Mahasiswa di Ambon yang tergabung dalam GMKI dan HMI melakukan aksi di depan kantor Gubernur Maluku. (Foto: Tagar/Muhammad Jaya)

Ambon - Ratusan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Ambon dibantu Casis melakukan aksi demo di Kantor Gubernur Maluku, Jumat, 19 Juni 2020.

Aksi ratusan mahasiswa dan Casis dikoordinir oleh Muhammad Rumakevin dilakukan sejak pukul 10.30 WIT di depan pagar Kantor Gubernur Maluku. Dalam aksi itu pendemo menuntut agar Gubernur Maluku Murad Ismail menemui pendemo dan mendengar keluhan mereka.

Kasih pulang Katong Jua. Kita ini harus mengurus surat-surat yang lain lagi.

Aksi ratusan mahasiswa ini di luar pagar kantor Gubernur sekitar kurang lebih 1 jam. Salah satu tuntutan aksi mereka yang menarik salah satunya, menolak pemberlakukan PSBB di Ambon.

Aksi mereka sekitar pukul 12.30 WIT, Sekretaris Daerah Maluku juga selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Covid-19 menemui di depan pagar dan meminta perwakilan 20 orang masuk namun ditolak. Pendemo bersikeras untuk bertemu Gubernur Maluku.

Di depan Sekda Maluku Kasrul Selang, pendemo menuntut agar pemerintah provinsi Maluku transparan penggunaan anggaran Covid-19 dan proses pemulangan para Casis.

"Kasih pulang Katong Jua. Kita ini harus mengurus surat-surat yang lain lagi," kata casis.

Para Casis ini mengeluhkan pemulangan agar dilakukan secepatnya sehingga mereka bisa sampai di daerah asal. Casis mengeluhkan biaya hidup selama belum dipulangkan sangat sulit sehingga butuh perhatian pemerintah daerah Maluku maupun kabupaten asal.

Sekda Maluku Kasrul Selang langsung menanggapi keluhan dan tuntutan para Casis tersebut. Kasrul mengaku saat ini sudah koordinasi dengan pihak kabupaten untuk pemulangan.

"Kita tidak ada menyusakhan kalian. Kita inginkan yang terbaik. Kita koordinasi di kabupaten kalau mereka sudah siap kita pulangkan," ujar Kasrul.

Untuk Kabupaten Kepulauan Aru, kata Kasrul lagi komunikasi kalau sudah siap tempat karantina langsung dipulangkan. Dikhawatirkan jangan sampai ketika pulang bawa lagi virus ke kampung ada keluarga di sana. 

"Jadi kasih waktu. Kita semua ingin terbaik. Pengalaman kemarin kita pulang ke Buru dan MBD kan kita rapid ternyata ada yang reaktif dan di swab positif kita tahan dan sudah kita karantina. Ini yang tidak mau. Kita ingin terbaik," katanya.

Sementara itu, Ketua GMKI cabang Ambon, Almindes Falentino Syauta menyoroti soal transparansi anggaran covid-19.

"Soal anggaran Covid-19 ini agar ada transparansi. Maksud dan kerhadiran kami disini adalah yang pertama adalah tekait dengan tuntutan teman-teman Casis dan ini soal transparansi anggaran. Karena itu kami ingin pa gubernur hadir. Sesuai kesepakatan bersama kami inginkan pa gubernur hadir disini," ujarnya.

Sama halnya dengan Ahmad Rumadaul pejabat ketum HMI Cabang Ambon, meminta agar Gubernur Maluku yang langsung menyikapi dan menemui mereka.

"Kami ingin pa Gubernur hadir. Ini aspirasi kita. Dan kita minta agar pa gubernur hadir. Namun jika tidak kami pastikan kembali untuk jilid II dan jilid-jilid," tandasnya.

Mereka menilai banyak kebijakan sangat mendeskreditkan masyarakat bawah.

"Sangat mendiskreditkan masyarakat bawah. Karena itu pa gubernur harus ke tempat ini. Kita akan kembali," tandasnya.

Sekitar pukul 13.35 wit, pendemo memilih membubarkan diri dari kantor Gubernur namun mengancam akan kembali lagi dengan komitmen dan tuntutan agar Gubernur menemui mereka.

Sebanyak 100 personil Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, dikerahkan melakukan pengamanan aksi demo tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Pulau Ambon dan Pp Lease, Kombes Pol Leo N Simatupang.

"Kita kerahkan 100 personel untuk amankan dan kawal aksi ini," ujarnya. []

Berita terkait
Ayah Terduga Teroris Ambon Tidak Tau Keberadaan Anaknya
Ayah terduga teroris di Ambon, hingga kini belum mengetahui keberadaan anaknya setelah dijemput Densus 88.
Diduga Jaringan JAD Ditangkap Densus 88 di Ambon
Densus 88 Polda Maluku menangkap satu warga Kapaha Kecamatan Sirimau Kota Ambon Maluku.
PKL Datangi Kantor Wali Kota Ambon Protes Perwali
Ratusan PKL berunjuk rasa di depan Balai Kota Maluku menuntuk Perwali terkait jam peroperasian pasar yang hanya sampai pukul 16.00.
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan