Jakarta - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mencatat terdapat 12 informasi sesat dalam video wawancara musisi Erdian Aji Prihartanto atau Anji dengan Hadi Pranoto, yang disebut sebagai profesor pencipta obat Covid-19.
"Di antaranya terkait klaim obat buatannya sudah menyembuhkan ribuan orang dengan dua atau tiga hari pemakaian. Ada juga klaim bahwa vaksin justru merusak organ tubuh," ujar Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho dalam keterangannya yang diterima Tagar, Senin, 3 Agustus 2020.
Seharusnya seorang figur publik memberikan teladan dengan berbagi informasi benar.
Dia menambahkan, beberapa informasi lainnya seperti pemakaian masker tidak bisa mencegah penularan Covid-19 juga menyesatkan. Menurut Septiaji, klaim tersebut sangat berbahaya bagi publik.
Baca juga: Kontroversi Wawancara Covid-19 Anji dan Hadi Pranoto
"Ini bisa membahayakan publik dan memberi rasa aman yang palsu, dan dapat berbalik menjadi kelengahan masyarakat akan bahaya penyebarannya," ucap Septiaji.
Dia mengkhawatirkan masyarakat yang termakan informasi tersebut imbasnya bisa menolak protokol pencegahan dan pengobatan virus corona yang dibuat oleh pemerintah, dengan lebih memilih obat alternatif yang ditawarkan di dalam video itu.
Septiaji mengaku sangat menyayangkan perbuatan Anji yang memiliki subscriber sebanyak 3,6 juta orang itu di kanal YouTube-nya. Kata dia, dengan jumlah subscriber sebanyak itu, Anji memiliki jangkauan penonton yang besar dan berpotensi tinggi dalam menyebarkan informasi.
Baca juga: Kronologi Anji, Jurnalis Buzzer Hingga Hadi Pranoto
"Seharusnya seorang figur publik memberikan teladan dengan berbagi informasi benar. Mengajak masyarakat mengikuti protokol kesehatan, bukan malah ikut menyebarkan informasi yang menyesatkan," katanya.
Diketahui, dalam video wawancara Anji, Hadi Pranoto menyebutkan cairan antibodi Covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan ribuan pasien positif corona.
Hadi Pranoto disebut sebagai seorang profesor, pakar mikrobiologi, sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19.
Video wawancanya bersama Anji berjudul 'Bisa Kembali Normal? Obat Covid 19 Sudah Ditemukan!! (Part 1)' dan diunggah di kanal YouTube Dunia Manji pada 31 Juli 2020.
Namun, setelah menjadi kontroversi, YouTube menghapus video wawancara Anji dengan Hadi Pranoto. "Video ini telah dihapus karena melanggar Pedoman Komunitas YouTube," tulis keterangan saat Tagar membuka tautan video tersebut, Senin, 3 Agustus 2020. []