Jakarta - "Mayoritas pendukung Prabowo-Sandi menganggap China berpengaruh buruk terhadap Indonesia. Angkanya di 30 persen cukup buruk dan 10 persen sangat buruk," kata Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, saat merilis temuan survei 'Persepsi Publik terhadap Negara-negara Paling Berpengaruh di Asia', di Hotel Arian, Jakarta, Minggu, 12 Januari 2020.
Pendapat ini, menurut Djayadi, seiring dengan persepsi yang dikemukakan oleh partai pendukung Prabowo-Sandi. Seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berada di urutan tertinggi untuk sentimen negatif terhadap China. "PKS berada di angka 49 persen, kemudian Gerindra 29 persen, Demokrat 27, PAN 24," kata dia.
Djayadi mengatakan survei tersebut dilakukan pada tanggal 10 hingga 15 Juli 2019. Dalam pelaksanaannya melibatkan 1.540 responden yang tersebar di seluruh 34 provinsi di Indonesia serta tingkat kepercayaan sekitar 95 persen dan margin or error sekitar 2,5 persen.
Selain itu, Djayadi mengatakan posisi China saat ini sangat besar pengaruhnya di kawasan Asia disusul oleh Amerika Serikat, Jepang, India, dan Rusia. Hal ini melewati pengaruh Amerika Serikat yang dalam sepuluh tahun terakhir cukup dominan. "Setidaknya hingga sepuluh tahun mendatang China akan tetap memiliki pengaruh di Asia ini, termasuk Indonesia," kata dia. []
