Jakarta - Legislatif Taiwan mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anti Inflitrasi untuk melawan pengaruh dominasi China. RUU tersebut lolos hanya dalam jangka waktu dua pekan sebelum Taiwan menggelar pemilu. "Kami mengesahkan RUU itu untuk mencegah China, yang merupakan satu-satunya ancaman Taiwan, dari menggunakan kekuatan tajam untuk mencemari, memanipulasi atau menyabot aktivitas demokrasi kami," kata anggota parlemen Partai Demokratik Progresif (DPP) Wang Ting-yu, seperti dilansir dari AFP, Selasa, 31 Desember 2019.
RUU yang didorong DPP (partai pengusung Presiden Tsai Ing-wen) ini mula-mula mendapat tentangan dari Koumintang (KMT). Sementara itu, puluhan aktivis pro-China memprotes keputusan tersebut dengan membentangkan spanduk bertuliskan 'Tsai Ing-wen" dan "Teror (DPP)".
Sanksi Bagi Pelanggar
Dengan UU ini, nantinya China akan dianggap ilegal jika masih ikut campur soal kampanye, sumbangan politik maupun penyebaran informasi sesat terkait pemilu. Ancamannya bagi pelanggar, akan diganjar dengan hukuman penjara maksimal lima tahun dan denda hingga 332 ribu dolar AS.
Diketahui, Tsai Ing-Wen ingin kembali maju untuk periode kedua. Dia bertarung melawan Han Kuo-yu dari KMT, yang mendukung hubungan lebih dekat dengan Beijing. Pemilu yang digelar pada 11 Januari 2020 akan menjadi tonggak perjuangan kebebasan Taiwan.
Di Taiwan, UU ini menjadi pembicaraan publik karena selama masa kampanye, pihak yang mendukung hubungan dengan China mendominasi kampanye. Karena itu, UU ini hadir untuk menyingkirkan infiltrasi China dari setiap urusan Taiwan.
Tsai Ing-Wen dianggap pembangkang
China kembali menekan Taiwan karena sejak DPP berkuasa pada 2016 selalu mendengungkan wacana kemerdekaan. Tsai merupakan pemimpin Taiwan yang sangat pro-kemerdekaan dari China.
Taiwan di bawah pemerintahan Tsai Ing-Wen dianggap sebagai pembangkang yang ingin memisahkan diri dari negeri Tirai Bambu itu. Berdasarkan sejarah, Taiwan mendeklarasikan diri menjadi negara berdaulat sejak berakhirnya perang saudara pada 1949. Namun, China masih memandang Taiwan sebagai wilayahnya dan akan tetap merebutnya kembali. []