LRT Kota Malang Tunggu Izin Dirjen Perkeretaapian

Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan sudah ada investor yang tertarik untuk investasi pembangunan LRT di Kota Malang.
Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan soal rencana pembangunan LRT di Kota Malang. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang - Rencana pembangunan transportasi massal Lintas Rel Terpadu (LRT) di Kota Malang dimungkinkan segera terwujud. Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan selain dengan sudah adanya investor yang sepakat dan mau untuk melakukan pembangunannya.

Sehingga, untuk saat ini dikatakannya hanya tinggal koordinasi dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Tujuannya untuk mendapatkan izin pembangunan LRT di Kota Malang ini.

Prosesnya masih belum. Kan kita masih mau izin.

"Investor sudah ada. Malah justru mereka (investor) yang minta jawaban ke kami. Insya Allah, hari ini dilakukan penandatanganan dan kami berikan jawabannya (pembangunan LRT)," ungkapnya saat ditemui di Balai Kota Malang, Senin 17 Februari 2020.

Untuk koordinasi tersebut, Sutiaji mengatakan sesuai arahan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa yang meminta segera dilakukan. Harapannya agar ijin untuk pembangunan LRT di Kota Malang bisa segera terbit.

"Prosesnya masih belum. Kan kita masih mau izin. Kita masih mau koordinasikan dengan Dirjen Perkeretaapian. Begitu sudah clear (selesai), baru bisa (pembangunan LRT)," ujarnya.

Sebagaimana dikatakannya bahwa untuk biaya pengerjaannya diperkirakan kurang lebih sekitar Rp 6 hingga 35 triliun. Hal itu, tawaran dari investor yang setiap kilometernya dari panjang 35 kilometer yang ada sebesar Rp 250 hingga 300 miliar.

"Kemarin, untuk panjangnya kan 35 kilometer. Itu di kota saja. Dan yang tertandatangi dalam suratnya itu 6 (Rp 6 triliun) untuk penjajakannya sekitar 15 kilometer," kata Sutiaji

"Tapi, mereka (investor) sudah siap. Ketemu berapa nantinya untuk menyelesaikan sampai selesai, mereka siap untuk biayanya," imbuh Wali Kota kelahiran Lamongan itu.

Lebih lanjut, dia menambahkan untuk jalurnya nanti diharapkanya juga melalui Kabupaten Malang. Oleh karena itu, direncanakannya pada Kamis 20 Februari 2020 akan ada pertemuan antar tiga kepala daerah Malang Raya yaitu Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

"Nanti (pertemuan itu), tidak hanya LRT ini. Salah satu diantaranya juga bicara pengembangan Bromo Tengger Semeru (BTS) penyangganya itu. Bagaimana kolaborasi diantara kita (Malang Raya)," terangnya.

Seperti diketahui, pembangunan LRT ini dikatakan Sutiaji sebagai percepatan realisasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019. Disebutkan bahwa akan dilakukan percepatan pembangunan ekonomi di tiga kawasan Jatim.

Tiga kawasan tersebut diantaranya yaitu Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru (BTS) dan Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan. []

Berita terkait
Polda Jatim Gagal Jemput Paksa Anak Kiai di Jombang
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo mengaku gagalnya penjemputan anak kiai di Jombang ini lantaran ada pengadangan dari pondok pesantren.
Tak Lagi Ditahan, Zikria: Terima Kasih Bu Risma
Tersangka penghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Zikria dikenakan wajib lapor ke Polrestabes Surabaya seminggu sekali.
Penangguhan Penahanan Penghina Risma Dikabulkan
Kabar penangguhan penahanan terhadap tersangka penghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini disampaikan kepada kuasa hukumnya.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.