Lonjakan Pandemi Virus Corona di Jerman Mengkhawatirkan

Kasus baru virus corona di Jerman dilaporkan menyebar dengan cepat pada tingkat mengkhawatirkan sejak April 2020
Penumpang kendaraan umum terlihat memakai masker di stasiun kereta api di Frankfurt, Jerman, 8 Oktober 2020 (Foto: voaindonesia.com/AP).

Berlin - Para pejabat kesehatan Jerman, Kamis. 8 Oktober 2020, menyatakan kasus baru virus corona menyebar pada tingkat tercepat sejak bulan April 2020.

Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, bergabung dengan Lothar Wieler, Direktur Pengendalian Penyakit Institut Robert Koch pada konferensi pers di Berlin, di mana mereka mengatakan bahwa jumlah kasus baru virus corona terus meningkat sejak awal September.

Wieler mengatakan kepada reporter, “Dalam beberapa hari belakangan ini berkisar antara 1.000 kasus dan sekarang ini bahkan ada lebih dari 4.000 kasus yang dilaporkan kepada Institut Robert Koch setiap hari.”

Wieler mengatakan, jumlah kasus dalam tujuh hari pertama pada bulan Oktober sekitar dua kali lipat dari jumlah pada periode yang sama bulan September. Ia mengatakan tingkat rata-rata kemunculan C-19 mingguan nasional adalah 20,2 kasus per 100 ribu penduduk; naik dari tiga pada awal Juni.

Wieler mengatakan jumlah kasus meningkat di hampir seluruh wilayah Jerman, dan itu membuatnya sangat khawatir. Ia mengatakan dirinya tidak tahu pasti bagaimana perkembangannya dalam beberapa minggu mendatang, dan ada kemungkinan Jerman mendapati 10.000 kasus per hari dan virus menyebar tidak terkendali.

Prospek itu sangat mengkhawatirkan negara yang dianggap memiliki salah satu tanggapan paling efektif terhadap pandemi virus corona di Eropa atau mungkin di dunia. Spahn mengatakan Jerman telah mengatasi krisis itu dengan baik sejauh ini, dengan sistem kesehatan yang mampu menangani beban pasien serta tingkat kepatuhan terhadap pembatasan terkait C-19 yang secara umum tinggi di kalangan warga.

Menteri Kesehatan Jerman mengatakan bagian terbesar dari masalah itu kini adalah orang-orang muda, yang terinfeksi virus pada laju yang lebih tinggi dibandingkan dengan pada awal tahun ini. Ia menambahkan, remaja ingin berpesta dan berpergian karena meyakini bahwa mereka kebal terhadap virus. “Mereka tidak kebal. Infeksi corona adalah penyakit serius dan masih tetap demikian,” katanya.

Namun Spahn mengatakan virus itu belum lepas kendali saat ini, dan jika negara ini bekerja sama dan mengikuti peraturan, virus tersebut dapat dikendalikan lagi. “Jika 80 juta penduduk dapat ambil bagian, ada kemungkinan jumlah virus itu turun secara drastis. Pandemi ini juga merupakan tes karakter, sebuah tes karakter bagi kita sebagai masyarakat,” katanya (lj/uh)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Demo Covid-19 di Jerman Rusuh, 45 Polisi Terluka
Sebanyak 45 petugas polisi di Berlin, Jerman luka-luka saat membubarkan aksi demo menentang pembatasan sosial dan pemakaian masker Covid-19.
Jerman Luncurkan Aplikasi Pelacak Covid-19
Aplikasi pelacak Covid-19 akan menjadi alat penting bagi Jerman untuk membantu menghindari gelombang infeksi kedua.
Jerman Luncurkan Stimulus Rp 168,3 T untuk Covid-19
Pemerintah Jerman meluncurkan paket stimulus senilai 10,8 miliar dolar AS atau Rp 168,3 triliun untuk penanganan Covid-19.