Demo Covid-19 di Jerman Rusuh, 45 Polisi Terluka

Sebanyak 45 petugas polisi di Berlin, Jerman luka-luka saat membubarkan aksi demo menentang pembatasan sosial dan pemakaian masker Covid-19.
Sebanyak 45 polisi mengalami luka-luka saat akan membubarkan aksi demo menentang pembatasan sosial dan persyaratan pemakaian masker, yang berlangsung di Berlin, Jerman, Sabtu, 1 Agustus 2020. (Foto: dw.com).

Jakarta - Sebanyak 45 petugas polisi di Berlin, Jerman mengalami luka-luka saat membubarkan aksi unjuk rasa menentang pembatasan sosial dan persyaratan pemakaian masker untuk menekan Covid-19, akhir pekan. "Tiga petugas dirawat di rumah sakit," kata seorang polisi Berlin dalam sebuah pernyataan.

Seperti diberitakan dari portal berita Jerman, i, Senin, 3 Agustus 2020, polisi menangkap 130 orang yang diduga terlibat dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung rusuh. Para pendemo ini dituduh melakukan tindakan yang inkonstitusional dan melanggar demontrasi damai.

Para pendemo tidak mempertimbangkan fakta yang dapat membahayakan kesehatan orang lain.

Baca Juga: Jerman Luncurkan Aplikasi Pelacak Covid-19 

Aksi demo yang terjadi Sabtu di jalan-jalan ibukota Jerman terus berlanjut di tengah lonjakan kasus baru dan ancaman Eropa sedang dilanda gelombang kedua Covid-19. Sekitar 1.100 petugas polisi dikerahkan untuk mengawasi para pengunjuk rasa yang mencapai 20.000 orang.

Walikota Berlin, Michael Müller mengkritik para pendemo yang mengabaikan faktor kesehatan dengan tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak sosial. "Mereka tidak mempertimbangkan fakta yang dapat membahayakan kesehatan orang lain," tuturnya.

Aksi unjuk rasa terjadi pada hari yang sama saat Menteri Ekonomi Jerman, Peter Altmaier mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan tegas kepada mereka melanggar aturan Covid-19. "Siapa pun yang dengan sengaja membahayakan orang lain harus menghadapi konsekuensi hukum yang serius," kata Altmaier.

Simak Pula: Jerman Luncurkan Stimulus Rp 168,3 T untuk Covid-19

Markus Söder, pimpinan Partai Kristen Sosialis (CSU) Jerman menentang pelonggaran pembatasan lebih lanjut karena jumlah infeksi baru terus meningkat. "Kita menghadapi virus corona dengan kekuatan penuh," kata Perdana Menteri Negara Bagian Bavaria itu kepada surat kabar Bild am Sonntag. []

Berita terkait
Jerman Luncurkan Aplikasi Pelacak Covid-19
Aplikasi pelacak Covid-19 akan menjadi alat penting bagi Jerman untuk membantu menghindari gelombang infeksi kedua.
Jerman Resmi Resesi Usai Mengalami Kontraksi Ekonomi
Jerman resmi resesi setelah perekonomiannya pada kuartal II tahun 2020 mengalami kontraksi tajam sebesar -10,1%.
Jerman Longgarkan Lockdown, Kasus Positif Malah Naik
Jerman mengalami peningkatan kasus positif Covid-19, setelah negara itu melonggarkan penguncian atau lockdown.