Ambon - Sebuah longboat bermuatan besi dari Kabupaten Buru menuju Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, dilaporkan hilang kontak di laut Maluku.
Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimin menjelaskan, sesuai estimasi waktu, juri mudi Sukri Babula, 29 tahun, bersama longboat keluar dari Pelabuhan Kecil Namlea, ibu Kota Kabupaten Buru, Sabtu, 1 Februari 2020, namun hingga Senin 3 Februari 2020, belum juga tiba di Manipa, Kabupaten SBB.
"Padahal sesuai estimasi perjalanan dari Namlea ke Manipa hanya butuh waktu satu jam lebih. Hingga kini belum juga tiba," jelas Muslimin, Senin, 3 Februari 2020.
Muslimin mengatakan, longboat hilang kontak ini dilaporkan Imran Babula. Imran akui, kata Muslimin, sempat berkomunikasi dengan Sukri, Sabtu, 1 Februari 2020 dan terjadi hilang kontak pukul 17.39 WIT.
Padahal sesuai estimasi perjalanan dari Namlea ke Manipa hanya butuh waktu satu jam lebih.
Dalam loangboat tersebut, memuat 50 stap besi dan Sukri sendiri sebagai juri mudi.
"Lokasi koordinat yang diduga Sukri hilang di Perairan Pulau Buru, yakni 3° 16'13.26"S - 127° 18'25.11"E," jelasnya.
Dia mengatakan, usai laporan itu Tim Rescue Pos SAR Namlea menggunakan Speed Boat milik DISHUB Namlea beserta Unsur Potensi SAR menuju lokasi pencarian pada koordinat 3° 16'13.26"S - 127° 18'25.11"E.
Saat pencarian cuaca, cerah berawan, angin barat - barat laut, 4-20 Knot dan gelombang 0.5-1.25 meter.
Unsur yang terlibat, Team Rescue Pos SAR Namlea, Dinas Perhubungan, Polair, Tagana dan dibantu masyarakat.
Dia mengatakan, setelah dilakukan pencarian hingga sore ini, belum ada tanda-tanda ditemukan loangboat maupun juru mudi Sukri. Pencarian dilakukan selama enam hari kedepan. []