Pesisir Selatan - Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menggelar kegiatan lokakarya yang dihadiri puluhan orang di tengah pandemi covid-19 dan persiapan menjelang pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Sumbar pada Rabu, 22 April 2020.
Saya tidak tau dengan acara itu. Nanti saya konfirmasi sama Kepala Puskesmasnya.
Parahnya, kegiatan mengumpulkan banyak orang itu, digelar di Kecamatan Koto XI Tarusan, yang jelas-jelas kecamatan paling banyak kasus positif covid-19. Lokakarya itu berlangsung di Puskesmas Barung-Barung Belantai Senin, 20 April 2020, mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.30 WIB.
"Kita sangat heran dengan pola pikir dan kebijakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan. Di tengah pandemi covid-19 ini, masih juga mengizinkan acara lokakarya dan pertemuan yg melibatkan orang banyak," tulis Harmidi di akun media sosial (medsos) Facebook yang dikutip Tagar, Senin, 20 April 2020.
Dia mempertanyakan, apakah Kepala Dinas Kesehatan tidak tau, jika tugas pemerintah, termasuk pemerintah daerah adalah memutus rantai penyebaran covid-19. Apalagi, kini sudah 8 orang masyarakat Pessel yang positif covid-19.
Dari jumlah itu, 7 di antaranya adalah tenaga medis dan pegawai Dinkes Pessel, serta 1 orang anak dari ASN yang juga tenaga medis. Bahkan, Pessel pun kini masuk kategori daerah zona merah covid-19.
"Pesertabya hampir 30 orang. Apakah bapak kadis ingin membunuh semua tenaga medis yang ada di Pesisir Selatan? Apakah bapak kepala dinas kesehatan menginginkan semua tenaga medis di daerah Pesisir Selatan terjangkit covid-19?," katanya.
Selain itu, kini telah ada keputusan pelaksanaan PSBB di wilayah Sumbar termasuk di Pessel. Jika tidak ada aral melintang, bakal diterapkan mulai 22 April 2020 sampai 5 Mei 2020.
"Lokakarya hari ini dilaksanakan di puskesmas barung-barung balantai, yg mana puskesmas ini adalah sudah masuk zona merah/daerah wabah, dikarenakan sangat banyak tenaga medis yg berasal dr daerah ini positif covid 19," tulisnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pessel Satria Wibawa mengaku tidak mengatahui acara tersebut. Padahal, peserta menerima undangan langsung dari Dinas Kesehatan, dengan tema advokasi dan pembinaan dari Kepala Dinas Kesehatan beserta jajarannya. Udangan disampaikan langsung melalui WA masing-masing peserta.
"Saya tidak tau dengan acara itu. Nanti saya konfirmasi sama Kepala Puskesmasnya," katanya. []