Jakarta - Pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar menyebut calon Kapolri pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo harus memiliki komitmen tinggi terhadap pemberantasan korupsi dan pungutan liar (pungli).
Fickar menegaskan, hal ini harus mendapat perhatian khusus dari pengganti Kapolri Jenderal Idham Azis dalam memberantas korupsi dan pungli di tubuh Polri.
Jadi, harus ada komitmen tinggi dari Kapolri baru untuk memberantas korupsi dan pungli di tubuh Polri
"Ini harus jadi perhatian utama (Sigit) memberantas sifat koruptif di kepolisian yang cenderung menggunakan kewenangannya secara komersial, sehingga banyak polisi 'gendut'. Jadi, harus ada komitmen tinggi dari Kapolri baru untuk memberantas korupsi dan pungli di tubuh Polri," kata Fickar, di Jakarta, Sabtu, 16 Januari 2020.
Sigit diharapkan memiliki komitmen tinggi membersihkan Polri dari tindakan melanggar hukum. Selain itu, Kapolri baru perlu membuat aturan disiplin ketat, juga memperketat penegakan yang akan menjadi teladan bagi kepatuhan hukum masyarakat.
"Yang kesemuanya harus dilakukan secara terbuka sebagai bagian dari akuntabilitas kepolisian yang digaji oleh uang rakyat," ujarnya.
Lebih lanjut, kata dia, sebagai penanggung jawab keamanan dalam negeri dan penegak hukum, sudah dipastikan Kapolri akan menghadapi tantangan karena dampak dari kemajuan sebuah masyarakat.
Lantas, dia menegaskan agar polisi atau Kapolri terjebak, dan menjadi alat bagi kekuasaan.
"Karena dengan kewenangannya, tidak mustahil bisa dimanfaatkan untuk memukul lawan politik dengan mengkriminalisasi pihak lawan politik," tuturnya.
Sebab, lanjut Fickar, penunjukan Listyo Sigit sebagai calon tunggal Kapolri karena memiliki pengalaman yang baik, serta ada kedekatan dengan Jokowi.
Listyo merupakan mantan Ajudan Presiden Jokowi pada 2014. Kemudian, Fickar melihat Listyo Sigit melewati beberapa angkatan seperti halnya Tito Karnavian.
- Baca juga: Pakar Beberkan Tiga Kelompok Penolak Listyo Sigit Jadi Kapolri
- Baca juga: Banyak Sarat Kepentingan, Ini Harapan Novel Baswedan ke Listyo Sigit
"Saya kira ini kecenderungan yang wajar sepanjang didukung oleh profesionalisme sang calon, karena Presiden pasti akan memilih yang lebih muda darinya dan dekat untuk memudahkan komunikasi. Karena itu, ini tidak boleh disalahgunakan oleh polisi menjadi alat kekuasaan politik," ucap Fickar.[]