LIPI: Karakter Politik Anies Berdasarkan Tanggal Lahir

Pakar Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati mengatakan karakter politik dan gaya kepemimpinan Anies Baswedan berdasarkan tanggal lahirnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Tagar/JPNN)

Jakarta- Pakar Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati, mengatakan karakter politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berdasarkan tanggal lahirnya, yaitu 7 Mei 1969.

Hal ini disampaikannya lantaran banyaknya yang menyebut Anies Baswedan menjadi salah satu kandidat pilihan masyarakat untuk mengikuti Pilpres 2024. Gaya kepemimpinan Anies yang dinilai sukses membenahi beberapa masalah di Jakarta, membuat masyarakat ingin Anies mengikuti Pilpres 2024.

“Jika dari pembacaan hari kelahiran beliau termasuk orang yang pandai bergaul atau pandai bicara," ucap Wasisto saat diwawancarai tanggal 9 Juni 2021, dikutip Sabtu, 12 Juni 2021.

Ia mengatakan hal ini sudah diketahui dari latar belakangnya sejak Anies menjadi mahasiswa, ia sudah menjadi ketua senat mahasiswa yang membuat hal tersebut terbawa pada gaya kepemimpinannya.


Karena kesuksesannya mendapatkan kursi DKI-1 membuat publik menilai akan mudah untuk menempati posisi RI-1.


Namun, kata Wasisto, yang menjadi sisi lain dari Anies adalah sifat ambisi politiknya yang tinggi, dilihat dari latar belakangnya yang dulu menjadi rektor di salah satu universitas swasta di Jakarta yang kemudian terjun kedunia politik.

“Beliau awalnya terjun kedunia politik pada kampanye Jokowi, kemudian mendapatkan posisi Kemendikbud, lalu setelah reshuffle Anies mendekatkan diri ke kubu sebelah dan memenangkan kursi Pilkada DKI saat itu," ucapnya.

Ia mengatakan hal tersebut dapat kita lihat menjadi titik balik seorang Anies Baswedan dari seorang intelektual hingga manjadi politisi. Anies dinilai cukup lihai dalam membaca situasi dan kesempatan politik yang ada. 

Anies juga pernah mengikuti konvensi capres partai Demokrat, lanjut Wasisto, yang kemungkinan Anies memang sudah ada niatan untuk mencalonkan diri sebagai capres. Sebelumnya Anies Baswedan sukses menjadi inisiator pada program Indonesia mengajar dan menjadi negarawan muda. 

“Hal itu bisa kita lihat bagaimana visi beliau ke depannya seperti apa, dan beliau cenderung menempatkan dirinya sebagai seorang patron dengan mengajak anak muda berkecimpung di dunia sosial," ujarnya.

Menurunya, karena kesuksesannya mengambil hati para mahasiswa dan anak muda membuat Anies banyak dimenangkan oleh suara anak muda dan kaum aktivis. 

“Karena kesuksesannya mendapatkan kursi DKI-1 membuat publik menilai akan mudah untuk menempati posisi RI-1, yang sama halnya dengan Presiden Jokowi saat itu," katanya.

Ia menilai Anies memiliki tantangan jika dirinya maju pada Pilpres 2024 yaitu seorang calon Presiden harus memiliki atau mengikuti kader partai, sedangkan Anies bukan seorang kader partai manapun. Sehingga hal tersebut akan sulit untuk maju lewat jalur partai. 

“Karena pada Undang-Undang bagi seseorang yang mau menjadi seorang capres dan cawapres harus menjadi kader partai, sedangkan pak Anies belum mengikuti kader partai," ujarnya.

Kendala lainnya, kata Wasisto, yaitu Anies belum ada sosok atau tokoh-tokoh informal atau elit politik yang mendukung Anies dibelakang. Relasi informal tersebut sangat penting karena dapat membantu menyuarakan ke elit lain untuk mempromosikan dirinya sebagai nominasi.

 “Hal Ini bisa kita lihat sebelumnya dimana Prabowo sebelumnya mempromosikan Jokowi di Solo, dan kemudian di promosikan kepada Mega," ucapnya. []

(Selfiana)

Berita terkait
Anies Baswedan Ajak Masyarakat DKI Berhenti Merokok
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak seluruh masyarakat DKI Jakarta untuk berhenti merokok agar tercipta kehidupan yang lebih sehat.
Hari Sepeda Dunia, Anies Ajak Warga Gowes Sepeda ke Kantor
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak warga Ibu Kota untuk berkendara menggunakan sepeda dalam memperingati Hari Bersepeda Sedunia.
Puan Maharani - Anies Baswedan Dijagokan dalam Pilpres 2024
Tiga tahun lagi menuju Pilpres 2024, sudah ramai diskusi-diskusi tentangnya, dan kini berembus usulan memasangkan Puan Maharani - Anies Baswedan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.