Jakarta – Penantian Lionel Messi, megabintang Barcelona, untuk menerima penghargaan ‘Bola Emas’ atau Ballon d’Or, penghargaan bagi pemain sepakbola tahunan, tercapai sudah ketika Messi dinobatkan oleh FIFA (International Federation of Football Association/Federasi Sepak Bola Internasional) sebagai pemain terbaik tahun 2019. Padahal, sebelumnya Messi mengaku risau ketika prestasinya memegang lima Ballon d’Or disamai Cristiano Ronaldo, sekarang di Juventus, Italia.
Kini Messi, lahir di Rosario, Argentina, 24 Juni 1987, yang dijuluki La Pulga menjadi pemain dengan penghargaan Ballon d’Or terbanyak yaitu enam sedangkan Ronaldo lima. Ini juga jadi penting bagi klubnya, Barcelona, karena beberapa tahun terakhir ini tidak menunjukkan taji sebagai klub raksasa.
Ballon d’Or merupakan penghargaan yang digagas oleh penulis majalah France Football, Gabriel Hanot, yang meminta rekan-rekannya untuk memilih pemain terbaik di Eropa pada tahun 1956. Penerima pertama adalah pesepakbola Inggris, adalah Stanley Matthews dari Blackpool. Messi dengan nomor punggung 10 meraih Ballon d’Or tahun 2009, 2010, 2011, 2012, 2015, dan 2019. Dengan torehan ini Barceloa menyamai rekor Real Madrid dalam penghargaan Ballon d’Or yaitu 11.
Lionel Messi bersama istri dan anak-anaknya (Foto: fcbarcelona.com/Miguel Ruiz)
Sepak terjang Messi di lapangan hijau memang tidak bisa dipungkiri karena dia sudah menjaringkan 600 bola ke gawang lawan. Selain itu ada lima prestasi Messi yang dicatat dalam Buku Rekor Dunia, yaitu: (1) Peraih penghargaan Ballon d’Or terbanyak yaitu enam, (2) Pemain pertama yang cetak hattrick terbanyak dalam satu musim di Liga Champions, (3) Pemain termuda yang cetak 50 gol di Liga Champions, (4) Pemain yang mencetak paling banyak gol dalam semusim, dan (5) Pemain yang paling banyak mencetak gol pada laga antarklub.
Tidak mengherankan kalau kemudian seorang pelatih salah satu klub di Liga Inggris mengatakan untuk mengalahkan Messi, tinggi badan 169 cm, di lapangan hanya ada satu cara yaitu: “Tendang kakinya.” Ini menunjukkan keputusasaan karena tidak bisa menghadang laju Messi ketika menggiring bola ke arah gawang lawan.
Tidak kurang dari pelatih Atletico Madrid (Spanyol), Diego Simeone, mengaku mimpi timnya bisa menang pada laga lawan Barcelona jika ada seorang Messi di klubnya. Bagi Simeone, Messi justru lebih berbahaya daripada trisula Madrid, yaitu: Gareth Bale, Cristiano Ronaldo, dan Karim Benzema. “Messi seorang diri lebih berbahaya ketimbang trio lini serang Madrid, Ronaldo, Benzema, dan Bale," puji Simeone.
Berkat sentuhan magis Messi, dengan nama lahir Lionel Andres Messi yang digelari Si Kutu, di lapangan hijau diapresiasi dengan pemberian gelar ‘Messiah’ atau ‘mesias’. Ini membuat petinggi Vatikan, Paus Fransiskus berang karena kata ‘mesias’ bagi umat Katolik dan Kristen sama saja dengan sebutan untuk Tuhan Yesus yang juga berarti juru selamat.
Paus sendiri mengaku kagum dengan prestasi Messi di lapangan hijau, tapi dia meminta agar pengagum Messi tidak mengkultuskan Messi, apalagi menyamakannya dengan Tuhan. Ini yang dikatakan Paus Fransiskus dalam sebuah wawancara dengan salah satu stasiun televisi Spanyol: “Secara teori, itu bisa disebut sebagai penistaan.”
Messi mengawali karir sepak bola profesional di Barcelona pada musin 2004/2005. Kehadirannya di klub itu membawa angin segar karena Messi mencetak rekor sebagai pemain termuda di klub dengan jumlah gol terbanyak. Ini membuat El Barca juara La Liga.
Di musim 2006-2007 pada laga 'el classico' Messi mencetak hat-trick (membuat tiga gol dalam satu laga) ke gawang Real Madrid. Pada musin ini Messi mencetak 14 gol dalam 26 pertandingan. Sayang, untuk negaranya, Argentina, Messi tidak bisa berbuat banyak karena Messi tidak bisa membawa negara jadi juara dunia.
Lionel Messi terima Ballon d’Or pertama tahun 2009 (Foto: fcbarcelona.com/FRANCE FOOTBALL)
Di tim nasional, Messi memberikan gelar juara Piala Dunia Junior 2005 untuk negaranya. Pada 2008 juara Olimpiade di Beijing. Padahal, sejak bergabung dengan Barcelona berbagai gelar juara ditorehkan Messi: 10 gelar La Liga, 6 trofi Copa del Rey, 4 gelar Liga Champions serta 3 trofi Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub.
Terlapas dan pro dan kontra penyebutan Messiah yang jelas Si Kutu ini tetap jadi pusat perhatian penggemar bola dunia. Pemain yang tidak tempramental yang selalu menghindari kontak badan tapi selalu jadi sasaran pelanggaran. Soalnya, kalau hanya mengandalkan kemapuan biasa sangat sulit mengejar atau menghadang Messi. Hampir semua gol ditendang dengan kaki kiri, baik sebagai bola mati atau pun lewat gocekan. []
